[Gut Microbiota – COVID-19] Apakah ada keterkaitan antara Gut Microbiota dan COVID-19?
Sebagai makhluk SUPERORGANISME yang hidup bersama dengan triliyunan microorganism yang ada di usus (kolon), kita harus memperhatikan juga keberadaan makhluk ini. Kita harus mampu bersimbiosis, hidup bersama, saling menguntungkan dalam satu tubuh dengan makhluk kecil yang tidak kasat mata ini. Apalagi diketahui bahwa mikroorganisme yang ada di usus, atau sering kita sebut sebagai gut microbiota, juga berperanan dalam mendukung kesehatan tubuh.
Dari paper-paper terkini, keberadaan gut microbiota juga terbukti berkaitan dengan COVID-19. Gut microbiota yang seimbang (Eubiosis) mendukung usus yang sehat, melalui metabolit yang dihasilkan, diantaranya, Short Chain Fatty Acid (SCFA). Usus yang sehat juga dapat memodulasi sel imun yang ternyata juga mendukung kesehatan paru-paru.
Zeppa dkk (2020) menjelaskan melalui GAMBAR ini, bahwa terdapat hubungan antara gut microbiota dan paru-paru (Gut Microbiota – Lung Axis).
Individu sehat dengan gut microbiota seimbang (Eubiosis), tidak memiliki penyakit penyerta (no comorbidity), serta memiliki pola hidup yang sehat mendukung paru-paru yang sehat. Terkait dengan munculnya serangan COVID-19 (virus SARS-COV-2), dampak pada individu yang sehat dan gut microbiota seimbang adalah mulai dari tanpa gejala (OTG) sampai dengan moderate.
Namun demikian, serangan COVID-19 pada individu yang mengalami dysbiosis serta memiliki penyakit penyerta, dapat berakibat pada keparahan sampai dengan fatal
Lesson learnt, mari kita jaga usus kita melalui keseimbangan gut microbiota. Bersimbiosislah dengan baik dengan bakteri usus.
Bagaimana cara menjaga gut microbiota dalam kondisi seimbang? Mari kita konsumsi makanan yang mengandung nutrisi untuk gut microbiota (berbasis serat nabati) dan pangan yang mengandung bakteri baik atau probiotik, sehingga mampu memodulasi banyaknya bakter-bakteri baik pada usus.
Salam sehat selalu,
Endang Sutriswati Rahayu
#gutmicrobiota
#covid19
#probiotic