Universitas Gadjah Mada PUI-PT Riset dan Aplikasi Probiotik Terpadu untuk Industri
Pusat Studi Pangan dan Gizi Universitas Gadjah Mada
  • Home
  • Tentang Kami
    • Description
    • Vision and Mission
  • Kegiatan
    • Webinar dan Kuliah Umum
    • ISLAB
      • 2nd IC-ISLAB
      • 3rd IC-ISLAB
      • 4th IC-ISLAB
      • 5th IC-ISLAB
    • ACLAB
    • Probiotic Day
      • Probiotic Day in Yogyakarta (2018)
      • Probiotic Day di Bali (2019)
      • Probiotic Day di Yogyakarta (2019)
  • Penelitian
    • About Probiotics
    • Research & Article
    • Publikasi
  • Produk
  • DIGUTBIOSH
  • Hubungi Kami
  • Beranda
  • Article
  • Peran Probiotik terhadap Diare

Peran Probiotik terhadap Diare

  • Article
  • 14 November 2020, 19.37
  • Oleh: mifta.gatya
  • 0

Author : Nancy Eka Putri M., S.Pt., M.Sc.

iare merupakan penyakit buang air besar dengan konsistensi feses yang lembek dan berair disertai frekuensi yang sering (lebih dari tiga kali dalam satu hari). Diare akut yang menyebabkan dehidrasi dapat membahayakan jiwa pasiennya. WHO (2017) menyatakan bahwa penyakit diare merupakan penyebab kematian kedua pada anak dibawah usia lima tahu dan bertanggunjawan akan kematian 525000 anak setiap tahun. Terdapat beberapa penyebab diare seperti infeksi patogen yang berasal dari kontamiasi air dari feses akibat rendahnya sanitasi. Beberapa bakteri yang dapat menyebabkan diare adalah Rotavirus, Escherichia coli, spesies cryptosporidium, dan shigella. Malnutrisi dan makanan yang tidak higienis juga dapat menyebabkan diare.

Diare dapat dicegah dari diobati dengan menerapkan gaya hidup yang bersih serta makan makanan bergizi. Selain itu probiotik dapat juga dijadikan salah satu pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit diare dikarenakan keadaan dysbiosis pada komposisi gut microbiota pada pasien yang menderita diare. Studi Yin et al. () menyatakan bahwa komposisi gut microbiota anak-anak yang berumur 7 sampai 10 tahun di Xuzhu, China yang mengalami diare terdiri dari Streptococcaceae (64.23%), Veillonellaceae (15.85%), Enterobacteriaceae (12.98%) and Lactobacillaceae (6.32%). Hal tersebut menunjukkan rendahnya bakteri baik pada usus anak-anak tersebut. Beberapa mekanisme aksi probiotik terhadap diare yang dijelaskan oleh Mandal dan Sahi (2017) yaitu :

  •  Luminal

Probiotik berguna sebagai bakteriosin yang dapat menghambat pertumbuhan patogenitas strain non-homolong dan memproduksi asam laktat, SCFA dan hydrogen peroksida, menurunkan pH yang dapat menghambat pertumbuhan patogen

  • Mukosal

Beberapa agen probiotik dapat menempel secara langsung pada spesies invasif atau mengganggu kemampuan mereka untuk berinteraksi atau berikatan dengan reseptor endothelial. Beberapa spesies Lactobacillus telah terbukti meningkatkan regulasi

produksi sel lendir goblet dan pelindung ‘faktor trefoil’.

  • Submukosal

Respon imune adaptif telah terbukti di pengaruhi oleh keberadaan probiotik yang dapat merangsang produksi imunoglobulin (khususnya IgA sekretori) dan untuk memodulasi

pengembangan dan aktivitas T-limfosit pengatur. Probiotik  juga diketahui mempengaruhi pola pelepasan sitokin.

Berbagai spesies probiotik yang digunakan untuk penanganan diare yaitu:

  • Studi meta-analisis oleh Videlock  dan Cremonin (2012) menunjukkan kemampuan probiotik Lactobacillus, S. boulardii, Saccaromyces, LGG, Bifidobacterium dalam mencegah resiko Antibiotic–associated diarrhoea (AAD).
  • Bacillus spp., Bifidobacterium spp., Clostridium butyricum, Lactobacilli spp., Lactococcus spp., Leuconostoc cremoris, Saccharomyces spp., atau Streptococcus spp., a yang berperan mencegah AAD. Diantara berbagai probiotik yang dievaluasi, Lactobacillus rhamnosus atau Saccharomyces boulardii pada 5-40 miliar CFU / hari kemungkinan memiliki efek samping sangat jarang terjadi (Hayes dan Vargas, 2016 ).
  • Saccharomyces boulardii telah terbukti menurunkan toksin A dan B yang dihasilkan oleh patoge Clostridium difficile pada mukosa kolon manusia (Castagliuolo et al., 1999).
  • Lactobacillus rhamnosus GG secara signifikan dapat mengurangi insiden diare pada anak-anak yang terkait perawatan kesehatan, termasuk gastroenteritis rotavirus (Szajewska et al., 2011).

Selain beberapa contoh diatas, masih banyak penelitian tentang efek probiotik terhadap diarea yang menarik untuk diketahui dan dipelajari dari berbagai sumber.

Referensi:

Castagliuolo, I., Riegler, M., Valenick, L., LaMont, J., Pothoulakis, C. 1999. Saccharomyces boulardii protease inhibits the effects of Clostridium difficile toxins A and B in human colonic mucosa. Infect Immun. 67(1), 302-7.

Hayes, S.R., dan Vargas, A. J., 2016. Probiotic for the prevention of pediatric antibiotic-associated diarrhea. Cochrane reviews. 12 (6): 463-466.

Mandal, A., dan Sahi, P. K. 2017. Probiotics for diarrhea in children. Journal of Medical Research and Innovation. 1 (2): 5-12.

Szajewska H., Wanke M., Patro, B. 2011. Meta-analysis: the effects of Lactobacillus rhamnosus GG supplementation for the prevention of healthcare associated diarrhoea in children. Aliment Pharm Ther. 34: 1079-87.

Videlock E.J., dan Cremonini, F. 2012. Meta-analysis: probiotics in antibiotic-associated diarrhoea. Aliment Pharmacol Ther. 35: 1355–1369.

WHO. 2017. Diarrhoeal Disease. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/diarrhoeal-disease. Diakses tanggal 9 Juni 2020.

Yin, X., Gu, X., Yin, T., Hongyu, W., Xiali, G. dan Zheng, X. Study of enteropathogenic bacteria in children with acute diarrhoea aged from 7 to 10 years in Xuzhou, China. Microbial Patoghenesis. 91: 41-45.

Tags: gut microbiota probiotik

Leave A Comment Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Recent Posts

  • Probiotik harus mampu tumbuh di usus untuk dapat memberikan manfaat kesehatan
  • PSPG dan PUI-PT Probiotik Menerima Kunjungan BPOM Dalam Rangka Benchmark Pengembangan Baku Mikrobia
  • PUI-PT Probiotik, PSPG, Departemen TPHP FTP UGM, dan PT Mazaraat Lokanatura Indonesia Melaksanakan Diskusi Potensi Pembuatan Pusat Unggulan Riset Cheese and Creamery
  • PUI-PT Probiotik PSPG sukses Menyelenggarakan 12th Probiotic and Gut Microbiota Day – One Day Offline Seminar
  • 12th Probiotic and Gut Microbiota Day – One Day Offline Seminar

Arsip

  • Maret 2025
  • Mei 2024
  • April 2024
  • Maret 2024
  • Februari 2024
  • November 2023
  • Oktober 2023
  • September 2023
  • Juni 2023
  • Mei 2023
  • April 2023
  • Januari 2023
  • Desember 2022
  • November 2022
  • Oktober 2022
  • September 2022
  • Agustus 2022
  • Juni 2022
  • Mei 2022
  • April 2022
  • Maret 2022
  • Februari 2022
  • Desember 2021
  • November 2021
  • Oktober 2021
  • September 2021
  • Agustus 2021
  • Juni 2021
  • Mei 2021
  • April 2021
  • Maret 2021
  • Januari 2021
  • Desember 2020
  • November 2020
  • Oktober 2020
  • September 2020
  • Agustus 2020
Universitas Gadjah Mada

PUI-PT Riset dan Aplikasi Probiotik Terpadu untuk Industri (PUI-PT PROBIOTIK)

Pusat Studi Pangan dan Gizi

Universitas Gadjah Mada

Jalan Teknika Utara Barek, Yogyakarta 55281

 puipt-probiotics.pusdi@ugm.ac.id

 (0274) 589242

 (0274) 589242

Instagram: https://www.instagram.com/probiotics.ugm/

Facebook : https://facebook.com/probiotics.ugm

Youtube : https://www.youtube.com/channel/probiotics_ugm

Tentang Kami

  • Description
  • Vision and Mission

Kegiatan

  • Webinar dan Kuliah Umum
  • ISLAB
  • ACLAB
  • Probiotic Day

Lain-lain

  • About Probiotic
  • Research and Article
  • Product
  • Contact Us

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju