Oleh: Lundita Kawistra
Olahragawan yang berkaitan dengan latihan maupun kompetisi yang berat dituntut untuk memiliki daya tahan yang kuat. Namun, para olahragawan dan altlet juga memiliki kerentanan risiko terhadap infeksi karena terekspos patogen. Selain itu, gaya hidup dari para olahragawan dan atlet juga berpengaruh pada sistem imun.
Probiotik yang merupakan sel hidup yang saat dikonsumsi dalam jumlah yang cukup dapat memberikan manfaat kesehatan memiliki potensi untuk membantu menjaga kesehatan umum para atlet secara keseluruhan serta meningkatkan fungsi kekebalan tubuh atau mengurangi insiden URTI dan keparahan gejala. Berikut ini merupakan manfaat probiotik bagi para olahragawan dan juga atlet:
- Probiotik dapat meningkatkan penyerapan antioksidan sehingga dapat meningkatkan pemulihan. Probiotik dapat membantu penyerapan antioksidan oleh tubuh agar lebih maksimal sehingga dapat menangkal radikal bebas yang dapat membuat para atlet akan cepat segar kembali.
- Probiotik dapat meningkatkan sistem imun tubuh untuk melawan infeksi. Penelitian telah menunjukkan bahwa terjadi peningkatan interferon pada atlet kelelahan dengan suplementasi bakteri baik sehingga dapat menurunkan resiko serangan infeksi seperti virus, bakteri, parasit, dan sel tumor pada atlet.
- Bakteri baik dapat meningkatkan pencernaan nutrisi-nutrisi di lambung dan usus. Bakteri baik berperan dalam membantu memenuhi kebutuhan gizi atlet yang tinggi dengan cara meningkatkan bioavailabilitas dan penyerapan protein dan lemak.
Penelitian yang telah dilakukan oleh Gleeson, dkk (2012) menunjukan bahwa intervensi Lactobacillus casei Shirota (LcS) terkait dengan maintenance level IgA saliva dapat mengurangi kejadian masuk angin dan gangguan saluran pencernaan. Pada olahraga atau latihan yang berat, kadar ammonia darah dapat melebihi kapasitas liver sehingga menyebabkan kadar meningkat di otak. Treatment dengan prekusor penil-asetat telah berhasil dilakukan pada pasien dengan gangguan siklus urea dan kadar ammonia tinggi. Penil-asetat tersebut dapat membentuk penil-asetil-glutamin yang merupakan konjugat stabil dengan glutamin yang nantinya akan dikeluarkan melalui urin. Berdasarkan latar belakang bahwa Lactobacillus yang merupakan probiotik yang mampu memetabolisme penil-alanin menjadi penil-asetat, maka disusun hipotesis bahwa suplementasi LcS yang merupakan probiotik dapat membantu mengatur metabolisme ammonia selama latihan berat yang dilakukan oleh para atlet dan olahragawan sehingga dapat mengatasi kelebihan ammonia dan mengeluarkannya dalam bentuk PAG.
Daftar Pustaka:
Glesoon M, Bishop NC, OlibeiraM, and Tauler P. 2011. Daily Probiotics’s (Lactobacillus casei Shirota) reduction of infection incidence in Athletes. International Journal of Sport Nutrition and Exercise Metabolism 21: 55-64.