Oleh: Kartika Wulan Sari
Folat merupakan vitamin B yang berfungsi dalam metabolisme asam amino dan nukleotida di dalam sel, seperti sintesa DNA dan RNA, biosintesis gugus metil, dan vitamin. Folat juga berperan dalam mencegah resiko cacat lahir pada bayi, misalnya cacat pembuluh syaraf (neural tube defect/NTD) (Daly dkk., 1995). Angka kecukupan gizi folat yang dianjurkan orang per hari bagi manusia dewasa adalah 200–400 μg sedangkan untuk wanita hamil memerlukan 600 μg dan ibu yang menyusui memerlukan 500 μg per hari (Iyer dan Tomar, 2009). Jika seseorang mengalami defisiensi folat beresiko terkena osteoporosis (Baines dkk., 2007), dementia dan Alzheimer’s (Luchsinger dkk., 2007), serta menurunnya kemampuan mendengar (Durga dkk., 2007). Seseorang dapat memenuhi asam folat dengan cara mengonsumsi sayuran hijau; buah-buahan seperti jeruk, lemon, pisang, melon, kacang-kacangan, daging dan produk makanan yang difortifikasi. Selain itu, sebagai alternatif pemenuhan asam folat dengan mengonsumsi produk fermentasi Bakteri Asam Laktat (BAL) (Forsse’n dkk., 2000).