Universitas Gadjah Mada PUI-PT Riset dan Aplikasi Probiotik Terpadu untuk Industri
Pusat Studi Pangan dan Gizi Universitas Gadjah Mada
  • Home
  • Tentang Kami
    • Description
    • Vision and Mission
  • Kegiatan
    • Webinar dan Kuliah Umum
    • ISLAB
      • 2nd IC-ISLAB
      • 3rd IC-ISLAB
      • 4th IC-ISLAB
      • 5th IC-ISLAB
    • ACLAB
    • Probiotic Day
      • Probiotic Day in Yogyakarta (2018)
      • Probiotic Day di Bali (2019)
      • Probiotic Day di Yogyakarta (2019)
  • Penelitian
    • About Probiotics
    • Research & Article
    • Publikasi
  • Produk
  • DIGUTBIOSH
  • Hubungi Kami
  • Beranda
  • Research
Arsip:

Research

Obina Gummy Bites!

ArticleProductsResearch Kamis, 23 November 2023

Pusat Studi Pangan dan Gizi Universitas Gadjah Mada bersama dengan PT Algaepark Indonesia Mandiri berhasil mengembangkan produk jelly candy probiotik spirulina yang dikenal dengan nama Obina. Produk ini merupakan pengembangan dari probiotik dan spirulina yang mana keduanya memiliki banyak manfaat bagi kesehatan manusia. 

Produk ini dapat dikonsumsi oleh berbagai kalangan, terutama anak-anak dan remaja dimana pada kelompok usia tersebut mereka memiliki kecenderungan untuk mengkonsumsi makanan ringan, seperti jelly candy. Dengan kebiasaan tersebut, maka akan sangat mudah untuk mereka menerima produk ini, terlebih lagi mereka memperoleh manfaat kesehatan dari probiotik dan spirulina di dalamnya.

Selain penting bagi suatu produk untuk memberikan manfaat kesehatan bagi yang mengkonsumsinya, produk yang dikonsumsi tersebut tentunya juga perlu mendapatkan validasi keamanan, terutama dalam hal cemaran mikroorganisme maupun logam berat. PSPG bersama dengan PT Algaepark Indonesia Mandiri telah melakukan pengujian mandiri serta validasi pengujian di Saraswanti Indo Genetech mengenai cemaran mikroorganisme dan logam berat yang ada pada produk Obina ini. Dari hasil validasi yang diperoleh, diketahui bahwa produk ini telah memenuhi persyaratan cemaran mikroorganisme dan logam berat yang dipersyaratkan oleh BPOM sesuai dengan Peraturan BPOM Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 13 Tahun 2019 mengenai Batas Maksimal Cemaran Mikroba dalam Pangan Olahan serta Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 5 Tahun 2018 mengenai Batas Maksimal Cemaran Logam Berat dalam Pangan Olahan.

 

Whole Genome Sequence (WGS) Strain Probiotik Lokal Indonesia, Lactiplantibacillus plantarum subsp. plantarum Dad-13

ArticleResearch Senin, 10 April 2023

Oleh : Endang Sutriswati Rahayu

Whole genome sequence (WGS) atau disebut juga complete genome sequence merupakan sekuen nukleotida komplit dari suatu organisme.   Strain-strain probiotik yang dimiliki oleh Tim Peneliti Probiotik (PUIPT – Probiotik) UGM telah dilakukan analisa sekuen nukleotida yang dimiliki oleh masing-masing strain tsb. Informasi WGS masing-masing strain ini juga telah dimasukkan di NCBI.   Dari WGS masing-masing strain probiotik ini selanjutnya dianalisa secara in silico untuk mempelajari potensi fisioligis maupun karakter lain yang terkait dengan perannya sebagai strain probiotik.   Beberapa contoh akan kami uraikan berikut ini, terkait dengan analisa WGS pada strain yang kami miliki untuk mendukung karakter sebelumnya yang telah dipelajari di laboratorium.

Lactobacillus plantarum Dad-13, atau berdasarkan taksonomi terbaru namanya berubah menjadi Lactiplantibacillus plantarum subsp. plantarum Dad-13, telah dilakukan Whole Genome Sequencing menggunakan Illumina NovaSeq PE150 platform dan analisis in silico menggunakan RAST webserver, diperoleh hasil bahwa Dad-13 memiliki ukuran (bp) 3.250.375, dengan kandungan GC 44,4%.

Salah satu karakter yang perlu dimiliki oleh strain probiotik adalah kemampuannya tumbuh di kolon diikuti dengan kemampuan melekat pada mukosa dan kemampuan menghambat pelekatan patogen. Dari analisa RAST diperoleh hasil bahwa strain Dad-13 memiliki gen yang berpengaruh pada kemampuan melekat pada dinding usus, diantaranya gen penyandi Fibronectin-binding protein (PtrF), Chaperonin (heat shock protein 33, Hsp33), dan biosintesis kapsul serta dinding sel.  Hasil uji secara genomik ini mendukung hasil uji di laboratorium secara in vitro menggunakan tikus, bahwa strain Dad-13 mampu melakukan adhesi pada mukosa usus serta mampu menurunkan jumlah penempelan E. coli pada kolon.

Karakter lain dari strain probiotik yang diunggulkan oleh Tim Peneliti UGM (PUIPT Probiotik, Lactobacillus plantarum Dad-13, adalah kemampuannya menghasilkan antibakteri untuk menekan pertumbuhan bakteri patogen dan tidak memiliki gen resisten yang dapat ditransfer. Kedua karakter ini juga merupakan karakter penting yang harus dimiliki oleh strain probiotik.

Dari hasil analisa di laboratorium menggunakan metode disk diffusion yang ditunjukkan dengan zona jernih, L. plantarum Dad-13 menunjukkan resistensi terhadap streptomycin, kanamycin, dan ciprofloxacin; resistensi intermediet terhadap tertacycline; dan sensitif terhadap chloramphenicol, amoxicillin, clindamycin, dan erythromycin.   Hasil ini kemudian dikonfirmasi menggunakan analisa in silico pada WGS Dad-13. Berdasarkan subsistem RAST, didapatkan 17-18 putative gen resisten antibiotik  dan gen membran transporter untuk antibiotik pada strain Dad-13. Dari prediksi subsistem RAST,strain Dad-13 tidak memiliki plasmid dan transposon, tetapi Dad-13 diprediksi memiliki prophage. Walaupun Dad-13 memiliki resistensi terhadap beberapa antibiotik, namun gen-gen penyandi resistensi tersebut tidak terletak pada plasmid dan prophage. Pada bakteri gen dapat ditransfer ke organisme lain apabila terletak pada plasmid, transposon atau prophage. Dengan demikian karena ketidak-adaannya transposon, plasmid, dan posisi gen resistensi antibiotik yang diluar prophage menyebabkan strain Dad-13 tidak memiliki kemampuan untuk mentransfer gen resisten antibiotik ke organisme lain.

Hasil analisis in silico WGS Dad-13 menggunakan BAGEL4 webserver didapatkan bahwa strain ini memiliki gen-gen pengkode plantarisin juga bakteriosin yang lain, yaitu  lactococin dan enterocin. Informasi ini mendukung penelitian sebelumnya, bahwa dengan metoda well-diffusion Dad-13 memiliki kemampuan untuk menghambat beberapa patogen.

Didapatkan pula bahwa Dad-13 tidak memiliki gen yang diasosiasikan dengan hemolisin, lipid, maupun protein yang dapat menyebabkan sel darah merah mengalami lisis akibat kerusakan membran sel.  Hal ini juga mendukung penelitian sebelumnya secara in vivo menggunakan tikus, untuk membuktikan bahwa strain Dad-13 aman digunakan sebagai probiotik dan tidak memiliki kemampuan untuk melakukan translokasi ke jaringan tubuh.

Dari analisa in silico lebih lanjut diperoleh hasil bahwa strain Dad-13 bersama strain probiotik lain yang dimiliki oleh Tim Probiotik (PUI-PT Probiotik) UGM terbukti mampu menghasilkan senyawa Gamma Amino Butyric Acid (GABA) yang penting untuk kesehatan otak. Seluruh publikasi/informasi hasil penelitian dapat diakses di https://probiotics.wg.ugm.ac.id/  maupun. https://cfns.ugm.ac.id/

Core-to-Core Program “Pengaruh Pola Makan dan Kesehatan terhadap Pembentukan Gut Microbiota Orang Asia”

Research Kamis, 15 Desember 2022

Sejauh ini, Asian Microbiome Project (AMP) telah mengumpulkan data mikrobiota usus dari orang-orang dari beberapa negara di Asia. Hal ini bertujuan untuk memahami kondisi terkini usus sebagai hasil pengaruh pola makan dan kesehatan orang Asia.

Sepuluh tahun lalu, Pada penelitian Fase I Tim telah mengumpulkan sejumlah sampel feses anak usia sekolah dari 5 negara, antara lain China, Jepang, Thailand, Taiwan, dan Indonesia. Pada setiap negara, tim mengumpulkan sampel dari daerah perkotaan dan pedesaan. Hasilnya menunjukkan bahwa Gut Microbiota anak-anak Asia Timur jauh berbeda dari anak-anak Asia Tenggara yang masing-masing didorong oleh Bacteroides-Bifidobacterium dan Provotella. Tim juga menyelidiki lebih lanjut anak-anak Mongolia, Korea dan Filipina. Ditemukan bahwa Mongolia dikategorikan dalam tipe anak-anak Asia Tenggara, sedangkan Korea dikategorikan dalam tipe Asia timur. Saat itu belum ditemukan faktor yang mempengaruhi kedua tipe tersebut sehingga belum bisa diambil kesimpulan. Akan tetapi, modern high fat diet di masa modern menjadi salah satu indikasi. Dalam satu dekade terakhir, kebiasaan makan pada anak-anak di setiap negara seharusnya telah berubah yang tentunya akan mengubah Gut Microbiota-nya. Asumsi ini membuat Tim termotivasi untuk mengumpulkan sampel Gut Microbiota anak usia sekolah yang saat ini sudah melewati satu dekade dari studi fase I. Penelitian ini menjadi studi penting untuk melihat perubahan global terhadap Gut Microbiota setelah hilangnya pola makan tradisional. Adapun data yang diambil meliputi 16S rRNA amplicon, SCFA profile, Bile acid profile, dan FQQ.  Pengambilan sampel masing masing sejumlah 50 orang dilakukan di tempat yang sama seperti sebelumnya, antara lain
1. Jepang: Tokyo dan Fukuoka
2. Thailand: Kon Kaen dan Bangkok
3. Indonesia: Yogyakarta dan Bali
4. Filipina: Ormoc dan Baybay

Pada fase IV, Tim telah mengumpulkan sampel feses dari sejumlah pasien obesitas dan Type 2 Diabetes (T2D) dari Indonesia, Mongolia, dan Filipina. Ditemukan kecenderungan umum pada ketiga negara ini, yaitu disbiosis usus pada pasien obesitas yang mungkin disebabkan oleh diet tinggi lemak, dan pergeseran enterotipe dari tipe Prevotella ke tipe Bacteroides pada pasien T2D yang kemungkinan didorong oleh pergeseran dari pola makan tradisional ke pola makan modern yang cenderung mempengaruhi orang untuk terkena diabetes. Dalam studi di Indonesia, terdapat hal menarik terkait obesitas dan T2D dimana ditemukannya beberapa ciri ciri bakteri, seperti, Bacteroides fragilis dan Romboutsia sp. untuk kedua tipe, T2D dan obesitas. Kami juga menemukan sisa sisa metabolit, yaitu asam ursodeoxycholic terkonjugasi (TUDCA dan GUDCA) dimana hal ini  menjelaskan perkembangan T2D yang dipicu oleh Gut Microbiota. Dalam studi Mongolia karena kurangnya sampel kontrol yang sehat, dilakukan pembandingan parameter Gut Microbiota antara pasien obesitas non-T2D dan pasien T2D obesitas. Ditemukan bahwa pasien T2D obesitas memiliki lebih sedikit SCFA dalam feses, dan TUDCA lebih sedikit sama dengan pasien T2D Indonesia. Dari hasil tersebut, dapat dibahas hubungan Gut Microbiota dengan penyakit metabolik. Namun, saat ini masih terlalu awal untuk menyimpulkan karena data yang didapatkan saat ini baru mengisi sebagian saja dari teka-teki besar jaringan kompleks Gut Microbiota dan penyakit metabolik. Untuk menangkap secara utuh teka-teki ini, diperlukan studi observasi lanjutan pada skala yang lebih besar sambil melakukan studi tingkat molekuler. Jadi, diperlukan lebih banyak upaya untuk mengumpulkan sampel dari pasien obesitas, T2D, dan mungkin pasien penyakit lainnya diminta dalam CCP kali ini. Prosedur pengambilan sampel akan sama dengan studi Fase IV yang sudah pernah dilakukan.

Pada Core to Core Program (CCP) kali ini, Prof. Dr. Jiro Nakayama dari Universitas Kyusu, Jepang bersama dengan Tim Peneliti Gut Microbiota PUI-PT Probiotik berfokus untuk mempelajari variasi Gut Microbiota dari masing masing orang di negara negara tersebut dengan tujuan untuk mempelajari lebih dalam Gut Microbiota dalam mencerminkan kebiasaan diet di setiap negara, serta variasinya di dalam negara yang mungkin mencerminkan kebiasaan diet yang berubah, khususnya di wilayah perkotaan. Hal ini sebagai lanjutan penelitian fase I dan Fase IV yang sudah dilakukan.

Komersialisasi Produk Powder Probiotik L. plantarum Dad-13 “Probiogama” pada Penderita Diabetes

Research Kamis, 15 Desember 2022

Non Communicable Disease (NCD) merupakan penyakit yang tidak ditularkan secara langsung oleh seseorang yang mengidapnya, salah satunya diabetes. Umumnya penyakit yang terjadi pada masyarakat Indonesia adalah diabetes tipe 2 karena obesitas, kurangnya kegiatan fisik, dan tingginya kadar lemak dalam tubuh. Orang overweight rentan terserang penyakit diabetes dikarenakan asam lemak dalam darah meningkat sehingga menyebabkan resistansi insulin yang dapat menyebabkan diabetes. Berdasarkan data yang dihimpun oleh WHO, prevalensi diabetes di Indonesia sebesar 7% dengan kelompok wanita yang memiliki prevalensi tertinggi, berat badan berlebih merupakan faktor utama penyebab diabetes.

Kondisi kesehatan seperti obesitas dapat mempengaruhi mikrobiota saluran cerna menjadi disbiosis. Sebuah studi menunjukkan bahwa mikrobiota pada penderita obesitas yang juga mengidap diabetes tipe 2 mengalami disbiosis di mana mikrobiota Bacteroidetes, Proteobacteria, Verrumicrobia lebih sedikit jumlahnya dibandingkan dengan orang sehat. Pasien diabetes tipe 2 memiliki jumlah Firmicutes lebih rendah dan jumlah Bacteroides dan Proteobacteria lebih tinggi dibandingkan saluran cerna orang yang tidak menderita diabetes, rasio Bacteriodetes dan Firmicutes memiliki korelasi positif dengan penurunan resistensi insulin. Terjadinya disbiosis pada pasien diabetes tipe 2 yang memiliki komposisi bakteri dominan yaitu Bacteroides, Prevotella, dan Romboutsia yang ternyata berkorelasi positif dengan indeks T2D (type 2 diabetes) dan berkorelasi negatif dengan indeks massa tubuh. Penggunaan probiotik, khususnya spesies Lactobacillus telah terbukti efektif digunakan untuk memodulasi gut microbiota pada pasien diabetes tipe 2. Konsumsi probiotik yang mengandung Lactobacillus plantarum Dad-13 mampu menurunkan jumlah populasi Firmicutes dan meningkatkan populasi Bacteroidetes dan Proteobacteria, khususnya Prevotella. Probiotik mampu menjaga keseimbangan mikrobiota saluran pencernaan, meningkatkan imunitas tubuh dan memberikan manfaat kesehatan tubuh yang lain. Hasil metaanalisis yang dilakukan melaporkan bahwa probiotik dapat meningkatkan High Density Lipoprotein (HDL) dan dapat menurunkan kolesterol total, trigliserida, CRP, HbA1c, gula darah puasa, level insulin puasa, serta tekanan darah baik sistole maupun diastole. HDL berfungsi untuk mencegah terjadinya ateroma atau penyempitan pembuluh darah akibat lemak.

Berbagai produk probiotik telah beredar di Indonesia seperti Yakult, Yofit maupun suplemen (Lacto-B) namun faktanya kultur probiotik yang ada di pasaran tersebut merupakan kultur impor. Di lain pihak, Tim Peneliti Probiotik UGM memiliki kultur probiotik indigenous Indonesia yang diisolasi dari berbagai sumber bahan lokal asli Indonesia. Beberapa kultur probiotik yang dimiliki Tim Peneliti UGM dan potensial antara lain adalah L. plantarum Dad-13 (diisolasi dari dadih), L. plantarum Mut-7 dan Mut-13 (diisolasi dari gatot), dan L. plantarum T3 (diisolasi dari growol). Isolat-isolat yang diperoleh disimpan di Food & Nutrition Culture Collection (FNCC), Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM.

Probiotik indigenous L. plantarum Dad-13 melalui berbagai macam penelitian dimana dengan konsumi probiotik powder indigenous L. plantarum Dad-13 pada penderita obesitas mampu meningkatkan populasi Bacteroidetes khususnya genus Prevotella secara signifikan, dilain pihak terjadi penurunan jumlah populasi Firmicutes pada kelompok probiotik. Powder probiotik indigenous L. plantarum Dad-13 dinilai memiliki manfaat terhadap kesehatan sehingga Tim Peneliti Probiotik PSPG UGM melakukan komersialisasi produk powder probiotik L. plantarum Dad-13 “ProbioGama” pada penderita diabetes, khususnya untuk menyehatkan saluran pencernaan dengan menjaga keseimbangan gut microbiota.

NAFLD

Pengaruh Konsumsi Probiotik Lokal Lactobacillus plantarum Dad-13 Terhadap Penderita Gangguan Metabolisme Tubuh

Research Kamis, 15 Desember 2022

Peneliti Utama: Prof. Dr. Ir. Endang Sutriswati Rahayu, MS

Peneliti Mitra:

  1. dr. Syifa Mustika, Sp.PD-KGEH
  2. Dr. Ir. Yoyok Budi Pramono, S.Pt., M.P., IPM

Belakangan ini, terdapat perubahan pola hidup masyarakat yang berubah menjadi masyarakat modern, dari yang awalnya mengkonsumsi makanan tradisional beralih ke makanan western yang cenderung instan, mengandung lemak dan gula yang tinggi. Kondisi ini menyebabkan banyaknya penyakit gangguan metabolisme yang muncul. Gangguan metabolik yang tidak tekontrol, dapat menyebabkan terjadinya non-alcoholic fatty liver (NAFLD) yaitu suatu kondisi yang menunjukkan adanya deposit lemak pada liver. Dilaporkan bahwa probiotik mampu membantu mengatasi disbiosis pada pasien yang mengalami gangguan metabolisme seperti diabetes, stunting, dan NAFLD. Probiotik dapat memberikan efek immunoregulatory melalui mekanisme modulasi gut microbiota dan metabolisme bile acid.

Tim Peneliti Probiotik dari Universitas Gadjah Mada (UGM) memiliki kultur probiotik lokal yaitu Lactobacillus plantarum Dad-13 yang diisolasi dari dadih. Probiotik lokal L. plantarum Dad-13 disiapkan dalam bentuk bubuk dengan jumlah sel sebanyak 109 CFU/g yang dikemas dalam bentuk sachet. Probiotik lokal ini telah melalui berbagai macam penelitian yang menunjukkan manfaatnya bagi kesehatan tubuh, diantaranya meningkatkan produksi asetat, butirat dan propionat yang berperan dalam peningkatan absorbsi zat gizi, meningkatkan komposisi bakteri penghasil butirat, menekan pertumbuhan bakteri patogen, terutama Enterobacteriaceae serta membantu meningkatkan pertumbuhan bakteri baik pada anak stunting; menurunkan body mass index (BMI) dan populasi Firmicutes, meningkatkan Bacteroides (khususnya Prevotella), meningkatkan HbA1c, menurunkan mikrobia penyebab inflamasi seperti Ruminococcus gnavus, meningkatkan Holdemanella sebagai indikator antiinflamasi dan Bifidobacterium, mempertahankan Roseburia & Ruminococcus torques yang umumnya menurun akibat penggunaan metformin pada penderita diabetes; mengurangi keparahan dan frekuensi diare pada pasien COVID-19 di Bali dan Yogyakarta.

Selain tim peneliti probiotik dari UGM, terdapat peneliti dari Universitas Diponegoro, yaitu Dr. Ir. Yoyok Budi Pramono, M.P. yang merupakan ahli probiotik dan Bakteri Asam Laktat yang mendukung penelitian terkait probiotik lokal. Saat ini, salah satu dosen dari Universitas Brawijaya Malang, dr. Syifa Mustika, Sp.PD-KGEH juga sedang melakukan uji pre-klinis menggunakan hewan coba yang diperlakukan NAFLD dan dilanjutkan dengan preliminary study terkait komposisi gut microbiota pada pasien NFLD. Kedepannya akan dilakukan penelitian intervensi probiotik pada pasien NFLD. Sehingga dapat dilakukan penelitian Randomized Controlled Trial (RCT) terkait pengaruh konsumsi probiotik lokal Lactobacillus plantarum Dad-13 terhadap penderita gangguan metabolisme tubuh, khususnya NAFLD melalui analisa gut microbiota, bile acid, pola makan dan kualitas feses. Penelitian ini didanai oleh Program Riset Kolaborasi Indonesia (RKI) Skema Kolaborasi 16 PTNBH Tahun Pendanaan 2022.

Materi Probiotik pada Webinar Series Kedokteran Keluarga

Kegiatan PUI-PT ProbiotikResearch Jumat, 14 Oktober 2022

 

Halo rekan-rekan semua! Salam Sehat!

Pada beberapa waktu yang lalu, PUI-PT Probiotik PSPG berkesempatan untuk menjadi narasumber dalam Webinar Series Kedokteran Keluarga yang diselenggarakan oleh Departemen Kedokteran Keluarga dan Komunitas Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada. Webinar ini telah dilaksanakan sebanyak 9 (sembilan) kali sejak bulan Oktober 2021 hingga September 2022, dan berikut topik yang dipaparkan oleh narasumber dari PUI-PT Probiotik PSPG, Prof. Dr. Ir. Endang Sutriswati Rahayu, M.S. :

1. Mencegah dan Mengatasi Diare dengan Probiotik

2. Manfaat Probiotik pada Lansia

3. Probiotik, Gut Microbiota, dan Diabetes

4. Hubungan Kesehatan Mental dan Probiotik

5. Manfaat Probiotik dalam Sindrom Metabolik

6. Manfaat Probiotik dalam Tata Laksana IBD (Inflammatory Bowel Disease)

7. Manfaat Probiotik untuk Diabetes (Gestasional)

8. Manfaat Probiotik dalam Pengelolaan Hipertensi

9. Peran Probiotik untuk Mendukung Kesehatan Saluran Cerna

 

Bagi rekan-rekan yang ingin membaca dan mempelajari lebih lanjut terkait topik-topik di atas, bisa mengunduh softfile materi presentasi pada tautan berikut:

https://bit.ly/materiwebinarkedokterankeluargaESR

 

Terima kasih, semoga bermanfaat 🙂

Gut Microbita dan Peranannya dalam Kesehatan Tubuh

ArticleKegiatan PUI-PT ProbiotikResearch Jumat, 14 Oktober 2022

Dibawakan oleh Prof. Endang S. Rahayu dalam Webinar Kesehatan Persagi

Keseimbangan gut microbiota mendukung kesehatan usus dan kesehatan tubuh. Beberapa contoh kelompok bakteri yang dapat memberikan efek positif bagi manusia adalah Bifidobacteria dan Lactobacilli.

Keseimbangan mikrobiota usus disebut normobiosis. Apabila terjadi normobiosis maka akan memberikan manfaat bagi inangnya karena akan berperan sintesis vitamin, sintesis protein, membantu mencerna dan menyerap nutrisi, mencegah patogen berkolonisasi, dan menstimulasi. Namun, apabila terjadi ketidakseimbangan mikrobiota usus atau gut dysbiosis maka dapat menyebabkan gangguan metabolisme, seperti gangguan usus, Crohn’  Disease (CD), inflammatory bowel disease (IBD), cileac disease, obesitas, diabetes, dan cardio-metabolic diseases.

Gut microbiota utamanya dipengaruhi oleh pola makan, tetapi juga dipengaruhi oleh kondisi  saluran pencernaan, seperti pH dan oxygen partial pressure. Jumlah mikrobiota usus paling banyak  dijumpai di kolon karena memiiki pH netral dan kondisi anaerob.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjaga keseimbangan mikrobiota usus supaya memberikan dampak yang positif bagi tubuh.

8th Probiotics Day is Coming Soon

Kegiatan PUI-PT ProbiotikProbiotic DayResearch Jumat, 14 Oktober 2022

8th Probiotics Day merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh PUI-PT Probiotik dan Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan edukasi yang lebih luas mengenai probiotik dan gut microbiota serta manfaatnya kepada masyarakat. 8th Probiotics Day tahun ini akan diselenggarakan di Science Techno Park Universitas Hasanuddin Makassar dan berkolaborasi dengan Departemen Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian UGM, Universitas Hasanuddin, Politeknik Pertanian Negeri Pangkep, PT Royal Medica Pharmalab. dan Kedaireka. Tema yang diangkat pada seminar ini adalah “Probiotik Lokal dan Manfaatnya Untuk Kesehatan”

Dalam kegiatan ini akan terdapat Narasumber yaitu sebagai berikut,

  • Dr. rer. nat. Zainal, S.TP., M.FoodTech (Peneliti PUI Diversifikasi Produk Pangan Universitas Hasanuddin)
  • Dr. dr. A. Yasmin Syauki, M.Sc., Sp.GK (K) (Sekretaris Program Studi Gizi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin)
  • Prof. Dr. Ir. Tyas Utami, M.Sc. (Ketua Departemen Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian UGM)
  • Dr. Agussalim Matti, S.TP., M.Si (Dosen Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene dan Kepulauan)

Kunjungan Tim PUI-PT Probiotik PSPG ke BPOM, BSN, dan Kementerian Perindustrian Jakarta

Kegiatan PUI-PT ProbiotikResearch Rabu, 21 September 2022

Dalam rangka pelaksanaan program Matching Fund-Kedaireka, Tim PUI-PT Probiotik PSPG hari ini berkunjung ke 3 instansi, yaitu Pusat Peningkatan Produk Dalam Negeri (P3DN) Kementerian Perindustrian, Badan Standardisasi Nasional (BSN), dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Jakarta. Tim melakukan diskusi dan konsultasi terkait TKDN dan standar produk, sebagai bekal dalam mengawal program Kedaireka. Mitra Matching Fund PSPG, PT Swayasa Prakarsa, dan mahasiswa MBKM juga turut serta dalam kegiatan ini. Terima kasih kepada Tim P3DN, BSN, dan BPOM atas arahan dan masukannya. Semoga kerjasama terus terjalin dengan baik kedepannya.
.
.
#puiptprobiotik
#pspgugm
#matchingfund
#kedaireka

Program MBKM PUI-PT Probiotik Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM – TPHP FTP UGM – PT Mazaraat Lokanatura Indonesia

ArticleResearch Selasa, 16 Agustus 2022

Program MBKM PUI-PT Probiotik Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM – TPHP FTP UGM – PT Mazaraat Lokanatura Indonesia

PUI-PT Probiotik Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM bekerja sama dengan Departemen Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian UGM dan PT Mazaraat Lokanatura Indonesia mempersembahkan:

I. Program MBKM Tugas Akhir Magang Industri II Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian – PUI-PT Probiotik – Mazaraat

Tema: Local Probiotic Cheese Making, Production and Development

 

 

 

 

 

 

 

 

 

* Magang Industri II setara dengan 8 SKS
* KHUSUS untuk mahasiswa Semester 7
* WAJIB untuk mengambil 12 SKS pada topik kegiatan di “MBKM Magang Bersertifikat dengan PUI-PT Probiotik – Mazaraat”

 

II. Program MBKM Magang Bersertifikat dengan PUI-PT Probiotik – Mazaraat

Terdapat 8 topik pilihan yang disediakan yang terkait dengan dasar-dasar mengenai probiotik, BAL, gut microbiota, pengembangan produk berbasis probiotik, dan pengolahan keju.

KHUSUS untuk Mahasiswa Semester 5

AYO DAFTAR SEGERA! 😃

Flyer MBKM PUI-PT Probiotik – Mazaraat:

[embeddoc url=”https://probiotics.wg.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1355/2022/08/Leaflet-MBKM-PUI-PT-3.pdf” download=”all”]

#puiptprobiotik
#pspgugm
#mazaraat
#mbkm
#magang
#magangindustri

123…9

Berita Terakhir

  • Probiotik harus mampu tumbuh di usus untuk dapat memberikan manfaat kesehatan
  • PSPG dan PUI-PT Probiotik Menerima Kunjungan BPOM Dalam Rangka Benchmark Pengembangan Baku Mikrobia
  • PUI-PT Probiotik, PSPG, Departemen TPHP FTP UGM, dan PT Mazaraat Lokanatura Indonesia Melaksanakan Diskusi Potensi Pembuatan Pusat Unggulan Riset Cheese and Creamery
  • PUI-PT Probiotik PSPG sukses Menyelenggarakan 12th Probiotic and Gut Microbiota Day – One Day Offline Seminar
  • 12th Probiotic and Gut Microbiota Day – One Day Offline Seminar
Universitas Gadjah Mada

PUI-PT Riset dan Aplikasi Probiotik Terpadu untuk Industri (PUI-PT PROBIOTIK)

Pusat Studi Pangan dan Gizi

Universitas Gadjah Mada

Jalan Teknika Utara Barek, Yogyakarta 55281

 puipt-probiotics.pusdi@ugm.ac.id

 (0274) 589242

 (0274) 589242

Instagram: https://www.instagram.com/probiotics.ugm/

Facebook : https://facebook.com/probiotics.ugm

Youtube : https://www.youtube.com/channel/probiotics_ugm

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY