Produksi keju di Indonesia memiliki keterbatasan dalam bahan baku yaitu kultur starter. Selama ini produksi keju lokal masih menggunakan kultur starter yang diimpor dari Australia, Selandia Baru, maupun Prancis. Hal tersebut menjadi tantangan bagi Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM untuk dapat menyediakan kultur starter yang dibutuhkan untuk fermentasi dalam proses pembuatan keju. Saat ini pun Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM memiliki berbagai koleksi strain yang berpotensi untuk menjadi kultur starter produk keju. Di tahun 2019, dilakukan penelitian kerjasama antara PSPG UGM dengan UMKM Mazaraat Artisan Cheese mengenai pembuatan keju krim dengan menggunakan Lactobacillus plantarum Dad-13 yang merupakan strain probiotik.
PROBIOCHIZ
Author : Nancy EPM
Produk olahan susu saat ini sudah mengalami banyak perkembangan, berbagai produk tersebut diawali oleh peningkatan produksi susu yang terus meningkat dari tahun ke tahun yaitu 135033000,79 Liter pada tahun 2018 menjadi 165775000,02 Liter pada tahun 2019 (BPS, 2020). Peningkatan produksi susu tersebut diikuti oleh peningkatan konsumsi susu di Indonesia yaitu 14,184 Liter per kapita pertahun pada 2018 menjadi 18,56 Liter per kapita pertahun pada 2019 (BPS, 2020). Produk olahan susu yang paling umum kita ketahui adalah yogurt dan susu fermentasi. Konsumsi yogurt di Indonesia tahun 2020 menurut statiska.com sebesar 9,4 kg. Semakin banyak kalangan yang menyukai yogurt dan susu fermentasi maka semakin banyak pula produksi produk tersebut, dilansir dari data Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI (2019) yang menyatakan bahwa eksport yogurt di Inodnesia lebih tinggi dibandingkan importnya pada tahun 2018 yaitu 2046,11 ton dan 1201,05 ton.