Probiotik, Parabiotik dan Postbiotik
Apakah beda ketiga produk ini?
Bagaimana kah manfaatnya bagi kesehatan tubuh, khususnya terkait dengan kemampuannya menjaga system immune tubuh, yang saat ini banyak dibicarakan di masa pandemic covid-19.
Pengertian probiotik telah banyak dipahami, yaitu produk (pangan) yang mengandung mikroorganisme hidup, dengan karakteristik yang jelas, jumlah cukup serta mampu memberikan manfaat bagi tubuh. Berbagai jenis produk berkategori probiotik telah banyak beredar di pasaran. Bahkan secara global, di musim pandemic ini, market produk probiotik yang dipercaya mampu meningkatkan system immun tubuh semakin meningkat. Probiotik dapat dipasarkan dalam bentuk makanan fermentasi, atau setelah diproses sebagai powder, selanjutnya diintegrasikan pada bahan pangan untuk menghasilkan pangan fungsional. Powder probiotik ada juga yang dipasarkan sebagai suplemen, bahkan untuk terapi (GAMBAR)
Kini muncul istilah baru yaitu parabiotik dan postbiotik. Sampai saat ini defifinisi yang jelas untuk keduanya memang belum ada. Namun kami tetap ingin menuliskan perbedaan utama keduanya.
Paraprobiotik, atau disebut juga TYNDALIZED PROBIOTIC (HEAT INACTIVATED PROBIOTIC), adalah probiotik yang dipanaskan terlebih dahulu, sehingga sel dalam kondisi tidak hidup (non viable). Sel probiotik yang mati (baik dalam bentuk utuh atau telah mengalami lisis) tetap memiliki manfaat kesehatan, terutama melalui dinding selnya (peptidoglikan) yang tetap dapat menstimulasi system imun. Namun ternyata, beberapa peneliti menyebutkan bahwa parabrobiotik ini, juga dicampur dengan supernatant yang berisi berbagai metabolit penting, seperti halnya SCFA, antibakteri, enzyme-enzym (garis merah pada Gambar).
Sedang postbiotik adalah metabolit yang diproduksi oleh probiotik yang juga memiliki manfaat bagi kesehatan usus, sering disebut juga sebagai CELL FREE SUPERNATANT. Metabolit seperti SCFA, khususnya butirat sangat penting di dalam menjaga kesehatan usus. Usus yang sehat juga dapat mendukung system imun tubuh yang kuat. Produk metabolit lainnya adalah antibakteri, seperti bakteriosin, yang dapat menekan pertumbuhan pathogen di usus. Namun dalam beberapa paper, disebutkan bahwa pada postbiotik ternyata dicampur juga dengan sel yang telah di lisis (garis merah pada Gambar). Hal penting yang perlu diperhatikan dalam produksi postbiotik adalah komposisi media, agar diperoleh metabolit-metabolit yang penting selama fermentasi.
Jadi sebetulnya apa perbedaan PARABIOTIC dan POSTBIOTIC kalau ternyata komponen keduanya mirip? Tunggu saja para ahli mengeluarkan definisi yang jelas.
Salam sehat selalu
Endang Sutriswati Rahayu
#probiotic
#paraprobiotic
#postbiotic