Universitas Gadjah Mada PUI-PT Riset dan Aplikasi Probiotik Terpadu untuk Industri
Pusat Studi Pangan dan Gizi Universitas Gadjah Mada
  • Home
  • Tentang Kami
    • Description
    • Vision and Mission
  • Kegiatan
    • Webinar dan Kuliah Umum
    • ISLAB
      • 2nd IC-ISLAB
      • 3rd IC-ISLAB
      • 4th IC-ISLAB
      • 5th IC-ISLAB
    • ACLAB
    • Probiotic Day
      • Probiotic Day in Yogyakarta (2018)
      • Probiotic Day di Bali (2019)
      • Probiotic Day di Yogyakarta (2019)
  • Penelitian
    • About Probiotics
    • Research & Article
    • Publikasi
  • Produk
  • DIGUTBIOSH
  • Hubungi Kami
  • Beranda
  • Article
  • Probiotik, Parabiotik dan Postbiotik

Probiotik, Parabiotik dan Postbiotik

  • Article
  • 22 Januari 2021, 11.06
  • Oleh: theresia.tri.s.n
  • 0

Probiotik, Parabiotik dan Postbiotik

Apakah beda ketiga produk ini?

Bagaimana kah manfaatnya bagi kesehatan tubuh, khususnya terkait dengan kemampuannya menjaga system immune tubuh, yang saat ini banyak dibicarakan di masa pandemic covid-19.

Pengertian probiotik telah banyak dipahami, yaitu produk (pangan) yang mengandung mikroorganisme hidup, dengan karakteristik yang jelas, jumlah cukup serta mampu memberikan manfaat bagi tubuh. Berbagai jenis produk berkategori probiotik telah banyak beredar di pasaran. Bahkan secara global, di musim pandemic ini, market produk probiotik yang dipercaya mampu meningkatkan system immun tubuh semakin meningkat. Probiotik dapat dipasarkan dalam bentuk makanan fermentasi, atau setelah diproses sebagai powder, selanjutnya diintegrasikan pada bahan pangan untuk menghasilkan pangan fungsional. Powder probiotik ada juga yang dipasarkan sebagai suplemen, bahkan untuk terapi (GAMBAR)

 

 

Kini muncul istilah baru yaitu parabiotik dan postbiotik. Sampai saat ini defifinisi yang jelas untuk keduanya memang belum ada. Namun kami tetap ingin menuliskan perbedaan utama keduanya.

Paraprobiotik, atau disebut juga TYNDALIZED PROBIOTIC (HEAT INACTIVATED PROBIOTIC), adalah probiotik yang dipanaskan terlebih dahulu, sehingga sel dalam kondisi tidak hidup (non viable). Sel probiotik yang mati (baik dalam bentuk utuh atau telah mengalami lisis) tetap memiliki manfaat kesehatan, terutama melalui dinding selnya (peptidoglikan) yang tetap dapat menstimulasi system imun. Namun ternyata, beberapa peneliti menyebutkan bahwa parabrobiotik ini, juga dicampur dengan supernatant yang berisi berbagai metabolit penting, seperti halnya SCFA, antibakteri, enzyme-enzym (garis merah pada Gambar).

Sedang postbiotik adalah metabolit yang diproduksi oleh probiotik yang juga memiliki manfaat bagi kesehatan usus, sering disebut juga sebagai CELL FREE SUPERNATANT. Metabolit seperti SCFA, khususnya butirat sangat penting di dalam menjaga kesehatan usus. Usus yang sehat juga dapat mendukung system imun tubuh yang kuat. Produk metabolit lainnya adalah antibakteri, seperti bakteriosin, yang dapat menekan pertumbuhan pathogen di usus. Namun dalam beberapa paper, disebutkan bahwa pada postbiotik ternyata dicampur juga dengan sel yang telah di lisis (garis merah pada Gambar). Hal penting yang perlu diperhatikan dalam produksi postbiotik adalah komposisi media, agar diperoleh metabolit-metabolit yang penting selama fermentasi.

Jadi sebetulnya apa perbedaan PARABIOTIC dan POSTBIOTIC kalau ternyata komponen keduanya mirip? Tunggu saja para ahli mengeluarkan definisi yang jelas.

Salam sehat selalu

Endang Sutriswati Rahayu

#probiotic
#paraprobiotic
#postbiotic

 

Tags: parabiotik postbiotik probiotik puipt probiotik

Leave A Comment Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Recent Posts

  • Aplikasi Bakteri Probiotik
  • [REGISTRATION OPEN] The 8th International Conference of Indonesian Society for Lactic Acid Bacteria and Gut Microbiota (8th IC-ISLAB-GM)
  • Pengukuhan Guru Besar Prof. Dr. Ir. Tyas Utami, M.Sc. dalam Bidang Ilmu Mikrobiologi Pangan
  • Whole Genome Sequence (WGS) Strain Probiotik Lokal Indonesia, Lactiplantibacillus plantarum subsp. plantarum Dad-13
  • Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM Menandatangani Perjanjian Kerja Sama dengan Universitas HKBP Nommensen

Arsip

  • Juni 2023
  • Mei 2023
  • April 2023
  • Januari 2023
  • Desember 2022
  • November 2022
  • Oktober 2022
  • September 2022
  • Agustus 2022
  • Juni 2022
  • Mei 2022
  • April 2022
  • Maret 2022
  • Februari 2022
  • Desember 2021
  • November 2021
  • Oktober 2021
  • September 2021
  • Agustus 2021
  • Juni 2021
  • Mei 2021
  • April 2021
  • Maret 2021
  • Januari 2021
  • Desember 2020
  • November 2020
  • Oktober 2020
  • September 2020
  • Agustus 2020
Universitas Gadjah Mada

PUI-PT Riset dan Aplikasi Probiotik Terpadu untuk Industri (PUI-PT PROBIOTIK)

Pusat Studi Pangan dan Gizi

Universitas Gadjah Mada

Jalan Teknika Utara Barek, Yogyakarta 55281

 puipt-probiotics.pusdi@ugm.ac.id

 (0274) 589242

 (0274) 589242

Instagram: https://www.instagram.com/probiotics.ugm/

Facebook : https://facebook.com/probiotics.ugm

Youtube : https://www.youtube.com/channel/probiotics_ugm

Tentang Kami

  • Description
  • Vision and Mission

Kegiatan

  • Webinar dan Kuliah Umum
  • ISLAB
  • ACLAB
  • Probiotic Day

Lain-lain

  • About Probiotic
  • Research and Article
  • Product
  • Contact Us

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju