Oleh: Rafli Zulfa Kamil (Prmovendus Program Studi Ilmu & Teknologi Pangan UGM)
Beberapa tahun terakhir, gut microbiota banyak dipealajari sebagai target pengobatan karena adanya korelasi antar komposisi gut microbiota dengan kesehatan. Penggunaan probiotik, mampu memodulasi keragaman gut microbiota. Efek intervensi probiotik terkait nutritional disorder sudah banyak dilaksanakan, hal ini dikarenakan probiotik dapat mencegah terjadinya adesi patogen yang dapat menyebabkan inflamasi pada epitel usus. Selain itu, juga mampu menginduksi kerja sistem imun. Peran dari probiotik dalam mengatasi nutritional disorder dikaitkan dengan produksi Short Chain Fatty Acid (SCFA) seperti asetat, propionate, dan butirat.