Kuliah Umum Virtual Probiotik dan Gut Microbiota #5 dengan topik “Gut Microbiota, Probiotik dan Imun Sistem” telah diselenggarakan pada tanggal 11 Desember 2020 via Webex. Kuliah umum virtual yang dilaksanakan oleh PUI-PT Probiotik bekerja sama dengan PSPG UGM dan ISLAB-GM hari ini menghadirkan 2 narasumber, yaitu dr. Ni Nengah Dwi Fatmawati, S. Ked., SpMK(K), Ph.D dari Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dan Dr. Lily Arsanti Lestari, STP, M.P dari FKKMK UGM. Berikut materi dan video Kuliah Umum Virtual Probiotik dan Gut Microbiota #5.
2020
PUI-PT Probiotik bersama Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM telah sukses menyelenggarakan 7th Probiotic Day pada tanggal 10 Desember 2020. Acara yang menghadirkan tiga narasumber dari PT Yummy Food Utama, CHR Hansen dan Mazaraat Artisan Cheese ini cukup menarik minat peserta yg hadir dari berbagai kalangan, baik dari Universitas, pemerintah, UMKM, dan Industri. Diharapkan acara ini dapat lebih membuka wawasan terkait probiotik, inovasi produk, dan peluang pasarnya. Sampai jumpa di acara Probiotic Day berikutnya!
PUI-PT Probiotik bekerjasama dengan Pusat Studi Pangan dan Gizi (PSPG) UGM dan International Society for Lactic Acid Bacteria and Gut Microbiota (ISLAB-GM) pada tanggal 27 November 2020 telah melaksanakan Kuliah Umum Virtual Probiotik & Gut Microbiota #4 dengan topik “Teknologi Probiotik dan Aplikasinya di Industri Pangan”. Narasumber kuliah umum virtual hari ini yaitu Prof. Dr. Ir. Endang S. Rahayu, M.S.(Kepala PUI-PT Probiotik) dan Dr. Ir. Tyas Utami, M.Sc.(Sekretaris PUI-PT Probiotik).
Oleh: Pratama Nur Hasan
Makanan sehat merupakan trend yang sangat berkembang saat ini, salah satunya adalah probiotik. Berdasarkan WHO/FAO (FAO & WHO, 2002) probiotik dapat diartikan sebagai mikroorganisme yang apabila dikonsumsi dalam jumlah tertentu mampu memberikan manfaat kesehatan kepada yang mengkonsumsinya. Probiotik akan mencegah pertumbuhan serta melindungi mukosa usus dari serangan infeksi yang ditimbulkan dari mikrobia pathogen serta merubah. Kemampuan probiotik dalam meningkatkan kesehatan sangat spesifik, sehingga proses identifikasi probiotik hingga ke level strain.
Oleh : Kartika Wulan Sari
Makanan fermentasi sering digunakan sebagai bahan perantara untuk membawa bakteri probiotik, namun tidak semua makanan fermentasi identik dengan makanan probiotik. Persyaratan utama makanan probiotik yaitu mengandung mikroorganisme hidup dalam jumlah yang cukup saat dikonsumsi serta dapat memberikan manfaat kesehatan. Apabila makanan fermentasi mengandung bakteri yang tidak diketahui jenis dan jumlahnya maka makanan fermentasi tersebut tidak dapat digunakan sumber probiotik. Sehingga berdasarkan persyaratan, makanan probiotik harus memenuhi tiga syarat utama, yaitu mengandung mikroorganisme yang hidup saat dikonsumsi dengan jumlah cukup, mampu berkembang biak, serta memberikan manfaat kesehatan. Mikroorganisme dikategorikan sebagai probiotik apabila ia mampu tumbuh dan berkolonisasi di usus (kolon) sehingga dapat mendukung keseimbangan gut microbiota serta memberi kesehatan tubuh. Bakteri probiotik juga dapat digunakan sekaligus sebagai kultur starter pada makanan fermentasi contohnya pada minuman susu fermentasi, penambahan strain Bifidobacterium pada yogurt dan keju. Pada umumnya, bakteri probiotik sebagai kultur starter yang akan digunakan harus jelas asalnya, populasi sel awal sebelum fermentasi minimal adalah 106 CFU/ml, setelah fermentasi berlangsung populasi bakteri meningkat sampai mencapai 108 CFU/ml bahkan lebih. Setelah fermentasi dilakukan, langkah selanjutnya yaitu dilakukan formulasi sesuai dengan spesifikasi produk, selanjutnya produk fermentasi yang masih mengandung bakteri hidup dan aktif harus segera disimpan dingin, untuk menghambat proses pertumbuhan serta aktivitasaktivitas enzim yang dapat merusak karakteristik produk. Selama pertumbuhan bakteri, terbentuk asam laktat, asam asetat serta komponen-komponen lain yang dapat memberi flavor spesifik pada produk akhir dan membentuk antimikrobia untuk menghambat bakteri patogen. Contoh bakteri probiotik yang digunakan sebagai kultur starter yaitu kelompok Lactobacillus dan Bifidobacterium. Bakteri probiotik juga dapat dipakai sebagai co-culture saat proses fermentasi, sebagai contoh pada yogurt dan keju probiotik.
Oleh : Pratama Nur Hasan
Tape atau tapai merupakan makanan atau kudapan tradisional yang dalam proses pembuatannya melalui proses fermentasi. Terdapat 2 macam tape berdasarkan bahan bakunya, yaitu tape singkong memiliki bahan dasar singkong dan tape ketan yang berbahan dasar beras ketan, baik ketan putih, ketan hijau maupun ketan hitam. Proses pembuatan tape memerlukan bantuan mikrobia dalam proses fermentasinya, beberapa mikrobia yang berperan dalam fermentasi pada umumnya seperti S. cerevisiae, Pediococcus maupun Rhizopus dan Lactobacillus.
Oleh: Kartika Wulan Sari
Folat merupakan vitamin B yang berfungsi dalam metabolisme asam amino dan nukleotida di dalam sel, seperti sintesa DNA dan RNA, biosintesis gugus metil, dan vitamin. Folat juga berperan dalam mencegah resiko cacat lahir pada bayi, misalnya cacat pembuluh syaraf (neural tube defect/NTD) (Daly dkk., 1995). Angka kecukupan gizi folat yang dianjurkan orang per hari bagi manusia dewasa adalah 200–400 μg sedangkan untuk wanita hamil memerlukan 600 μg dan ibu yang menyusui memerlukan 500 μg per hari (Iyer dan Tomar, 2009). Jika seseorang mengalami defisiensi folat beresiko terkena osteoporosis (Baines dkk., 2007), dementia dan Alzheimer’s (Luchsinger dkk., 2007), serta menurunnya kemampuan mendengar (Durga dkk., 2007). Seseorang dapat memenuhi asam folat dengan cara mengonsumsi sayuran hijau; buah-buahan seperti jeruk, lemon, pisang, melon, kacang-kacangan, daging dan produk makanan yang difortifikasi. Selain itu, sebagai alternatif pemenuhan asam folat dengan mengonsumsi produk fermentasi Bakteri Asam Laktat (BAL) (Forsse’n dkk., 2000).
PUI-PT Probiotik bekerja sama dengan Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM (PSPG UGM) dan Indonesian Society for Lactic Acid Bacteria and Gut Microbiota (ISLAB-GM) pada hari Jumat tanggal 13 November 2020 telah menyelenggarakan Kuliah Umum Virtual Probiotik & Gut Microbiota yang ke-3 dengan topik “Probiotik dan Makanan Fermentasi”. Narasumber pada Kuliah Umum Virtual ini adalah Prof. Dr. Ir. Endang Sutriswati Rahayu, M.S. (Kepala PUI-PT Probiotik) dan I Nengah Sujaya, M.Agr.Sc.P.hD. (Dosen Universitas Udayana). Berikut materi dan video Kuliah Umum Virtual Probiotik & Gut Microbiota #3 :
Aspek-aspek yang perlu diperhatikan untuk memilih bakteri probiotik untuk industri seperti disajikan pada Gambar adalah :
(1) Asal-usul strain probiotik dan status keamanannya. Bakteri probiotik yang banyak beredar di pasaran saat ini kebanyakan berasal dari mikrobiota usus manusia sehat (berupa feses), namun banyak pula yang diisolasi dari makanan fermentasi. Pemilihan mikrobiota usus sebagai asal probiotik, dimaksudkan untuk mendapatkan strain yang memang dapat hidup dan berkembang biak di usus. Namun, makanan fermentasi juga merupakan sumber yang ideal karena makanan ini telah dikonsumsi secara turun-temurun selama berabad-abad dan terbukti aman. Identifikasi yang jelas terhadap strain yang digunakan juga diperlukan, tidak hanya berdasarkan karakteristik penotipik, namun juga berdasarkan molekuler (16srRNA). Strain probiotik juga harus disimpan pada Culture Collection yang bereputasi internasional.