Disusun oleh : Pratama N. Hasan, Agussalim Matti dan Endang S. Rahayu
Bakteri asam laktat dikenal sebagai bakteri baik disekitar kita. Walaupun terkadang merugikan, karena asam laktat yang dihasilkan membuat makanan kita menjadi asam (kecut), misalnya susu asam, namun dibeberapa daerah susu asam justru sangat disukai, contohnya dadih (di Sumatra Utara), dan yogurt yang tidak asing lagi bagi masyarkat dunia. Bakteri asam laktat banyak ditemukan pada buah dan sayur segar, fermentasi makanan baik yang berasal dari hewani maupun nabati, pada tanaman, jalur genital, saluran pencernaan, maupun saluran pernapasan pada manusia dan hewan. Bakteri asam laktat dikenal sebagai bakteri yang non-patogen, di bidang pangan peranannya justru lebih banyak yang menguntungkan dibanding yang merugikan.
Bakteri asam laktat yang berpotensi sebagai agensia probiotik juga dapat dimanfaatkan sebagai kultur starter proses fermentasi sehingga produk fermentasi yang dihasilkan dapat berfungsi sebagai pembawa agensia probiotik, contoh yang sudah tidak asing lagi adalah Yakult dengan Lactobacillus casei strain Shirota. Saat ini, banyak strain bakteri asam laktat, khususnya dari genus Lactobacillus dimanfaatkan sebagai suplemen probiotik dengan berbagai manfaat kesehatan. Salah satu persyaratan bakteri asam laktat sebagai agensia probiotik adalah telah diidentifikasi dengan jelas baik berdasarkan karakter penotipik maupun genotipik. Karekter penotipik yang umum digunakan untuk identifikasi bakteri asam laktat adalah morfologi (bulat, batang, membentuk tetrad), model fermentasi glukosa (homo dan heterofermentatif) dan fermentasi karbohidrat yang lain, pertumbuhan pada berbagai suhu, kemampuan tumbuh pada garam tinggi, toleransi terhadap asam dan basa. Kini tersedia cara yang lebih praktis untuk deteksi kemampuan menfermentasi bakteri ini pada berbagai sumber karbohidrat serta turunannya dengan API Kit. Sedangkan karakter genotipik, yang paling banyak digunakan adalah berdasarkan sekuen gen pengkode 16S rRNA, seperti halnya identifikasi bakteri pada umumnya. Beberapa metoda juga dilakukan untuk membedakan level strain diantaranya dengan RAPD (Random of Polymorphic DNA).
Pada paper ini disajikan cara identifikasi berdasarkan karakter penotipik menggunakan API Kit dan karakter genotipik dengan sequen 16S rRNA untuk melengkapi atau untuk memperbaharui paper sebelumnya yang telah ditulis oleh salah satu penulis (ESR) pada tahun 1997 dengan judul: Bakteri Asam Laktat: Isolasi dan Identifikasi.
Unduh materi API (Analytical Profie Index) KIT dan 16S rRNA dalam identifikasi Bakteri Asam Laktat (BAL) :