Universitas Gadjah Mada PUI-PT Riset dan Aplikasi Probiotik Terpadu untuk Industri
Pusat Studi Pangan dan Gizi Universitas Gadjah Mada
  • Home
  • Tentang Kami
    • Description
    • Vision and Mission
  • Kegiatan
    • Webinar dan Kuliah Umum
    • ISLAB
      • 2nd IC-ISLAB
      • 3rd IC-ISLAB
      • 4th IC-ISLAB
      • 5th IC-ISLAB
    • ACLAB
    • Probiotic Day
      • Probiotic Day in Yogyakarta (2018)
      • Probiotic Day di Bali (2019)
      • Probiotic Day di Yogyakarta (2019)
  • Penelitian
    • About Probiotics
    • Research & Article
    • Publikasi
  • Produk
  • Hubungi Kami
  • Publikasi
  • Beranda
  • Article
  • Perkembangan Gut Microbiota – Peran Next Generation Probiotics

Perkembangan Gut Microbiota – Peran Next Generation Probiotics

  • Article, Research
  • 25 Januari 2021, 15.05
  • Oleh: theresia.tri.s.n
  • 0

Perkembangan Gut Microbiota – Peran Next Generation Probiotics

 

Perkembangan Gut Microbiota sejak bayi dilahirkan sampai dengan lanjut usia dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama pola makan, faktor genetik, gaya hidup, lingkungan, dan juga obat yang dikonsumsi, terutama antibiotik.
Berdasarkan pola makan, gut microbiota dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu Bacteroides Enterotype terutama pada kelompok yang banyak mengonsumsi protein hewani, dan Prevotella Enterotype yaitu pada kelompok yang banyak mengonsumsi karbohidrat nabati.

Bagaimana dengan orang Indonesia?. Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa:
Bayi yang mengonsumsi ASI, gut microbiotanya didominasi oleh Bifidobacterium dan Bacteroides; ASI membawa nutrisi untuk bakteri baik Bifidobacterium ini. Setelah bayi mulai mengonsumsi makanan padat, dominasi mikroorganisme beralih ke Prevotella. Prevotella Enterotype merupakan type gut microbiota orang Indonesia, sejak anak-anak, pemuda, dewasa sampai dengan lanjut usia, hal ini didukung oleh pola makan kita yang banyak berkarbohidrat nabati.
Gut microbiota pada kondisi seimbang (normobiosis), mendukung usus yang sehat, mampu memproteksi usus dari serangan pathogen, menghasilkan komponen yang penting, terutama short chain fatty acid, vitamin, serta mampu meningkatkan system imun tubuh.
Pada kondisi dysbiosis karena beberapa hal, terutama infeksi pathogen,konsumsi antibiotic, bahkan juga adanya serangan COVID-19, dapat menyebabkan gangguan usus, demikian juga pada individu dengan gangguan metabolism (misalnya pada individu dengan obesitas, diabetes atau mengalami inflamasi) diketahui terjadi dysbiosis.

Probiotik yang diartikan sebagai mikroorganisme hidup yang dikonsumsi dalam jumlah cukup dan membawa manfaat kesehatan, sering digunakan untuk memodulasi kondisi dysbiosis agar kembali menjadi normobyosis, agar usus kembali sehat. Lactobacillus dan Bifidobacterium merupakan dua genus yang banyak dipakai sebagai agensia probiotik dan pada umumnya dinyatakan aman untuk dikonsumsi.
Namun dengan berkembangnya pengetahuan tentang gut microbiota beberapa tahun terakhir ini, diketahui bahwa pada kondisi dysbiosis karena gangguan usus terjadi penurunan drastis bakteri obligat anaerob Faecalibacterium prausnitzii demikian juga saat terjadi gangguan metabolism, populasi Akermansia muciniphila juga turun drastis. Kedua bakteri obligat anaerob kini mulai dipertimbangkan sebagai agensia probiotik walaupun memerlukan proses dan tekonologi yang sangat canggih, karena bakteri ini sangat sensitive terhadap oksigen. Kedua bakteri ini disebut sebagai NEXT GENERATION PROBIOTICS.

Bagaimana dengan fecal microbiota transplant? Walaupun masih pada level penelitian, langsung memindahkan feses (yang berisi gut microbiota) orang sehat ke pasien, tentu saja setelah dikering bekukan dan dimasukkan dalam kapsul, adalah dimungkinkan …. (lewat bawah ya) …. terutama untuk mengatasi gangguan usus yang berlarut larut ……
Salam sehat selalu tetap jaga ususmu …. jaga mikroorganisme yang hidup di usus, bersimbiosis agar membawa manfaat bagi kedua belah pihak dalam satu tubuh.

Endang Sutriswati Rahayu

#gutmicrobiota
#probiotic
#nextgenerationprobiotic

Tags: COVID-19 DISBIOSIS gut microbiota next generation probiotic probiotic probiotik PUI-PT PROBIOTIK

Leave A Comment Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Recent Posts

  • Kunjungan PUI-PT Probiotik UGM ke PT Yakult Indonesia Persada di Mojekerto
  • Probiotic Day 2022
  • Core-to-Core Program “Pengaruh Pola Makan dan Kesehatan terhadap Pembentukan Gut Microbiota Orang Asia”
  • Komersialisasi Produk Powder Probiotik L. plantarum Dad-13 “Probiogama” pada Penderita Diabetes
  • Pengaruh Konsumsi Probiotik Lokal Lactobacillus plantarum Dad-13 Terhadap Penderita Gangguan Metabolisme Tubuh

Arsip

  • Januari 2023
  • Desember 2022
  • November 2022
  • Oktober 2022
  • September 2022
  • Agustus 2022
  • Juni 2022
  • Mei 2022
  • April 2022
  • Maret 2022
  • Februari 2022
  • Desember 2021
  • November 2021
  • Oktober 2021
  • September 2021
  • Agustus 2021
  • Juni 2021
  • Mei 2021
  • April 2021
  • Maret 2021
  • Januari 2021
  • Desember 2020
  • November 2020
  • Oktober 2020
  • September 2020
  • Agustus 2020
Universitas Gadjah Mada

PUI-PT Riset dan Aplikasi Probiotik Terpadu untuk Industri (PUI-PT PROBIOTIK)

Pusat Studi Pangan dan Gizi

Universitas Gadjah Mada

Jalan Teknika Utara Barek, Yogyakarta 55281

 puipt-probiotics.pusdi@ugm.ac.id

 (0274) 589242

 (0274) 589242

Instagram: https://www.instagram.com/probiotics.ugm/

Facebook : https://facebook.com/probiotics.ugm

Youtube : https://www.youtube.com/channel/probiotics_ugm

Tentang Kami

  • Description
  • Vision and Mission

Kegiatan

  • Webinar dan Kuliah Umum
  • ISLAB
  • ACLAB
  • Probiotic Day

Lain-lain

  • About Probiotic
  • Research and Article
  • Product
  • Contact Us

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju