Hari ini, Kamis, 30 November 2023 bertempat di Ruang 2-01 Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM, mahasiswa MBKM PUI-PT Probiotik PSPG UGM dari Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana (4 mahasiswa) yaitu Made Justin Satria Wira Buana, Grace Priciliadela Saragih, Made Ayu Shintya Dewi, dan Kadek Ratih Paramita Wulandari beserta 1 mahasiswa dari Fakultas Biologi IPB yaitu Chelsea Dame Natalia telah melaksanakan presentasi seluruh kegiatan MBKM yang dilakukan di PUI-PT Probiotik PSPG. Ketua PUI-PT Probiotik, Prof. Dr. Ir. Endang Sutriswati Rahayu, M.S. turut hadir sebagai penilai dalam presentasi ini. Semoga ilmu yang diperoleh selama menjalankan MBKM di PSPG dapat bermanfaat untuk kedepannya.
Pusat Studi Pangan dan Gizi Universitas Gadjah Mada bersama dengan PT Algaepark Indonesia Mandiri berhasil mengembangkan produk jelly candy probiotik spirulina yang dikenal dengan nama Obina. Produk ini merupakan pengembangan dari probiotik dan spirulina yang mana keduanya memiliki banyak manfaat bagi kesehatan manusia.
Produk ini dapat dikonsumsi oleh berbagai kalangan, terutama anak-anak dan remaja dimana pada kelompok usia tersebut mereka memiliki kecenderungan untuk mengkonsumsi makanan ringan, seperti jelly candy. Dengan kebiasaan tersebut, maka akan sangat mudah untuk mereka menerima produk ini, terlebih lagi mereka memperoleh manfaat kesehatan dari probiotik dan spirulina di dalamnya.
Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan hasil buminya. Salah satu komoditas perairan yang memiliki potensi luar biasa adalah algae, seperti spirulina. Spirulina dikenal memiliki berbagai manfaat seperti tinggi antioksidan; berperan sebagai pewarna alami phycocyanin (warna biru) dan klorofil (warna hijau) dengan kelarutan dan stabilitas tinggi yang dapat digunakan secara meluas ke banyak industri, termasuk farmasi, makanan, dan minuman; sebagai aditif fungsional bagi pakan ternak sehari-hari yang mampu meningkatkan kesehatan hewan, memperkuat sistem kekebalan tubuh, penggemukan yang lebih efisien, berpotensi meningkatkan kuantitas dan kualitas produk akhir, dan mengurangi penggunaan antibiotik atau obat-obatan; serta berperan sebagai biostimulan bagi lingkungan yang mampu merangsang aktivitas mikroba tanah alami. Karena potensinya tersebut, spirulina banyak dibudidayakan oleh para pelaku bisnis di Indonesia. Namun, pemanfaatan spirulina di bidang pangan ini belum maksimal mengingat produk spirulina masih jarang ditemui di pasaran.
Saat ini, kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan semakin meningkat. Masyarakat mulai menerapkan pola hidup sehat seperti mengonsumsi makanan yang bergizi. Tidak berhenti disitu, mereka juga mulai melirik produk-produk yang mengandung probiotik di dalamnya karena mengetahui banyaknya manfaat kesehatan yang dapat diberikan oleh probiotik di dalam ususnya. Meningkatnya permintaan masyarakat tersebut membuat produsen berinovasi dengan mengembangkan dan memproduksi produk yang mengandung probiotik.
[CALL FOR ABSTRACT]
Registration for the 8th International Conference of ISLAB-GM is now open!
Join us for a dynamic international seminar of probiotics, gut microbiota, and metabolomics. Get updated with the fast development of LAB-based research, and meet fellow researchers, academicians, student, and industry representatives to build your network and collaboration.
Date: 21 – 22 July 2023
Place: Auditorium Kamarijani-Soenjoto, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada
Oleh: Alfia N. Hayati
Pada hari Selasa, tanggal 14 Maret 2013, Prof. Dr. Ir. Tyas Utami, M.Sc, sekretaris PUI-PT Probiotik sekaligus dosen Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada, dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Mikrobiologi Pangan. Di dalam pengukuhan yang berlokasi di Balai Senat UGM tersebut, Prof. Tyas Utami menyampaikan pidato dengan judul Probiotik Indigenous: Potensi dan Tantangannya dalam Mendukung Kesehatan.
Poin-poin yang diuraikan dalam pengukuhan tersebut adalah mengenai mikrobiota saluran pencernaan, hubungan mikrobiota saluran pencernaan dengan pola makan dan kesehatan tubuh, peran probiotik untuk kesehatan saluran pencernaan, potensi probiotik indigenous serta peluang dan tantangan teknologi produksi probiotik indigenous dan produk pangan probiotik, serta peran perguruan tinggi dalam menyokong komersialisasi produk probiotik indigenous untuk mendukung kesehatan.
Oleh : Endang Sutriswati Rahayu
Whole genome sequence (WGS) atau disebut juga complete genome sequence merupakan sekuen nukleotida komplit dari suatu organisme. Strain-strain probiotik yang dimiliki oleh Tim Peneliti Probiotik (PUIPT – Probiotik) UGM telah dilakukan analisa sekuen nukleotida yang dimiliki oleh masing-masing strain tsb. Informasi WGS masing-masing strain ini juga telah dimasukkan di NCBI. Dari WGS masing-masing strain probiotik ini selanjutnya dianalisa secara in silico untuk mempelajari potensi fisioligis maupun karakter lain yang terkait dengan perannya sebagai strain probiotik. Beberapa contoh akan kami uraikan berikut ini, terkait dengan analisa WGS pada strain yang kami miliki untuk mendukung karakter sebelumnya yang telah dipelajari di laboratorium.
Sejauh ini, Asian Microbiome Project (AMP) telah mengumpulkan data mikrobiota usus dari orang-orang dari beberapa negara di Asia. Hal ini bertujuan untuk memahami kondisi terkini usus sebagai hasil pengaruh pola makan dan kesehatan orang Asia.
Sepuluh tahun lalu, Pada penelitian Fase I Tim telah mengumpulkan sejumlah sampel feses anak usia sekolah dari 5 negara, antara lain China, Jepang, Thailand, Taiwan, dan Indonesia. Pada setiap negara, tim mengumpulkan sampel dari daerah perkotaan dan pedesaan. Hasilnya menunjukkan bahwa Gut Microbiota anak-anak Asia Timur jauh berbeda dari anak-anak Asia Tenggara yang masing-masing didorong oleh Bacteroides-Bifidobacterium dan Provotella. Tim juga menyelidiki lebih lanjut anak-anak Mongolia, Korea dan Filipina. Ditemukan bahwa Mongolia dikategorikan dalam tipe anak-anak Asia Tenggara, sedangkan Korea dikategorikan dalam tipe Asia timur. Saat itu belum ditemukan faktor yang mempengaruhi kedua tipe tersebut sehingga belum bisa diambil kesimpulan. Akan tetapi, modern high fat diet di masa modern menjadi salah satu indikasi. Dalam satu dekade terakhir, kebiasaan makan pada anak-anak di setiap negara seharusnya telah berubah yang tentunya akan mengubah Gut Microbiota-nya. Asumsi ini membuat Tim termotivasi untuk mengumpulkan sampel Gut Microbiota anak usia sekolah yang saat ini sudah melewati satu dekade dari studi fase I. Penelitian ini menjadi studi penting untuk melihat perubahan global terhadap Gut Microbiota setelah hilangnya pola makan tradisional. Adapun data yang diambil meliputi 16S rRNA amplicon, SCFA profile, Bile acid profile, dan FQQ. Pengambilan sampel masing masing sejumlah 50 orang dilakukan di tempat yang sama seperti sebelumnya, antara lain
1. Jepang: Tokyo dan Fukuoka
2. Thailand: Kon Kaen dan Bangkok
3. Indonesia: Yogyakarta dan Bali
4. Filipina: Ormoc dan Baybay
on Communicable Disease (NCD) merupakan penyakit yang tidak ditularkan secara langsung oleh seseorang yang mengidapnya, salah satunya diabetes. Umumnya penyakit yang terjadi pada masyarakat Indonesia adalah diabetes tipe 2 karena obesitas, kurangnya kegiatan fisik, dan tingginya kadar lemak dalam tubuh. Orang overweight rentan terserang penyakit diabetes dikarenakan asam lemak dalam darah meningkat sehingga menyebabkan resistansi insulin yang dapat menyebabkan diabetes. Berdasarkan data yang dihimpun oleh WHO, prevalensi diabetes di Indonesia sebesar 7% dengan kelompok wanita yang memiliki prevalensi tertinggi, berat badan berlebih merupakan faktor utama penyebab diabetes.
Peneliti Utama: Prof. Dr. Ir. Endang Sutriswati Rahayu, MS
Peneliti Mitra:
- dr. Syifa Mustika, Sp.PD-KGEH
- Dr. Ir. Yoyok Budi Pramono, S.Pt., M.P., IPM
Belakangan ini, terdapat perubahan pola hidup masyarakat yang berubah menjadi masyarakat modern, dari yang awalnya mengkonsumsi makanan tradisional beralih ke makanan western yang cenderung instan, mengandung lemak dan gula yang tinggi. Kondisi ini menyebabkan banyaknya penyakit gangguan metabolisme yang muncul. Gangguan metabolik yang tidak tekontrol, dapat menyebabkan terjadinya non-alcoholic fatty liver (NAFLD) yaitu suatu kondisi yang menunjukkan adanya deposit lemak pada liver. Dilaporkan bahwa probiotik mampu membantu mengatasi disbiosis pada pasien yang mengalami gangguan metabolisme seperti diabetes, stunting, dan NAFLD. Probiotik dapat memberikan efek immunoregulatory melalui mekanisme modulasi gut microbiota dan metabolisme bile acid.