Oleh : Nancy Eka Putri M., S. Pt., M.Sc.
Probiotik merupakan mikroorganisme hidup yang baik untuk kesehatan. Probiotik pada umumnya dikonsumsi oleh anak-anak sampai dewasa dengan kondisi yang lebih stabil. Lalu, bagaimana dengan bayi? Apakah probiotik juga aman untuk dikonsumsi oleh bayi?
Gut microbiota bayi yang baru lahir pada beberapa minggu pertama kelahirannya tidak stabil. Neonatus berumur 7 sampai 10 hari yang menyusui didominasi oleh Bifidobacterium dan bakteri heterogen lain seperti Lactobacillus, Escheriachia coli dan Enterococcus (Sanders et al., 2010). (baca juga https://cfns.ugm.ac.id/2020/06/03/bagaimana-keberagaman-gut-microbiota-berdasarkan-usia/)
Pemberian probiotik pada bayi harus harus diberikan secara hati-hati dikarenakan sistem imun bayi yang rendah namun probiotik masih dapat diberikan dengan anjuran dokter dan memberi beberapa manfaat seperti L. reuteri DSM17938 efektif dan dapat direkomendasikan untuk bayi yang diberi ASI saat kolik (Sung, et al., 2018). Suplementasi probiotik mencegah eksem infantil sehingga dapat mempunyai protensi untuk digunakan pada kehamilan dan bayi (Zuccotti, et al., 2015). Quin et al. (2018) dan Nieuwboer et al. (2014) menambahkan bahwa pemberian probiotik pada bayi berumur 6 bulan dapat meningkatkan komposisi Bifidobacterium yang lebih tinggi pada minggu pertama serta pemberian probiotik untuk bayi antara 0 dan 24 bulan aman terkait dengan jenis yang dievaluasi pada bayi dengan status kesehatan atau kerentanan tertentu.
Kriteria spesifik tentang probiotik dianggap aman oleh Nieuwboer et al. (2014):
a) strain probiotik harus diisolasi dengan benar dan diklasifikasikan sesuai dengan taksonomi yang benar
b) diproduksi sesuai dengan good manufacturing practices untuk menghilangkan kontaminasi dengan mikroba, probiotik atau zat lain
c) gambaran yang jelas tentang keselamatan (terstandarisasi dan diterima oleh CTCAE) dan tingkat toksisitas yang terkait dengan pemberian probiotik
d) evaluasi yang jelas dari populasi target, termasuk kelompok risiko tinggi seperti bayi dan pasien yang kekurangan kekebalan.