Universitas Gadjah Mada PUI-PT Riset dan Aplikasi Probiotik Terpadu untuk Industri
Pusat Studi Pangan dan Gizi Universitas Gadjah Mada
  • Home
  • Tentang Kami
    • Description
    • Vision and Mission
  • Kegiatan
    • Webinar dan Kuliah Umum
    • ISLAB
      • 2nd IC-ISLAB
      • 3rd IC-ISLAB
      • 4th IC-ISLAB
      • 5th IC-ISLAB
    • ACLAB
    • Probiotic Day
      • Probiotic Day in Yogyakarta (2018)
      • Probiotic Day di Bali (2019)
      • Probiotic Day di Yogyakarta (2019)
  • Penelitian
    • About Probiotics
    • Research & Article
    • Publikasi
  • Produk
  • DIGUTBIOSH
  • Hubungi Kami
  • Beranda
  • Diabetes
  • Diabetes
Arsip:

Diabetes

Screening Subject untuk Penelitian Pengaruh Konsumsi ProbioGama terhadap Pasien Diabetes

ArticleResearch Saturday, 11 June 2022

Pada minggu kedua Bulan Juni, PSPG dan PUI-PT Probiotik mengadakan kegiatan screening pertama bagi subjek dalam penelitian “Pengaruh Konsumsi Probiotik Lokal Lactobacillus plantarum Dad-13 ‘ProbioGama’ Secara Randomized Controlled Trial untuk Penderita Diabetes” yang diselenggarakan di Puskesmas Minggir, Puskesmas Gamping I, dan Puskesmas Gamping II. Penelitian ini diketuai oleh Prof. Dr. Ir. Endang S. Rahayu, MP. Dalam kegiatan ini, PSPG dan PUI-PT Probiotik diwakili oleh para asisten peneliti, yaitu Mariyatun S.P, Mifta Gatya, S.T.P., Putrika C.P., S.T.P, Dina Aulia N. S.T.P, Imaddudin Priambudi, S.T.P., Aiman Arkan, S.T.P., dan Luthfi Fathul Huda, S.T.P.

Selama proses skrining, subjek diberi informasi secara mendetail tentang jalannya penelitian ini. Selama 100 hari kedepan, subjek akan diminta untuk mengonsumsi ProbioGama satu kali dalam sehari. Penelitian ini dimulai dengan melaksanakan periode baseline selama 10 hari, dengan ketentuan subjek diminta untuk tidak mengonsumsi minuman dan makanan probiotik/prebiotik. Pada akhir periode baseline akan diadakan sampling feses dari subjek sebelum mengonsumsi ProbioGama. Selanjutnya, mulai hari ke-11 hingga hari ke-100, subjek akan diminta untuk mengonsumsi ProbioGama. Tujuan dari penelitian ini adalah:

  1. Mengetahui pengaruh konsumsi produk “ProbioGama” terhadap komposisi gut microbiota,
  2. Mengetahui pengaruh konsumsi produk “ProbioGama” terhadap penanda metabolik (HbA1c an HsCRP),
  3. Mengetahui pengaruh konsumsi produk “ProbioGama” terhadap gut metabolic (SCFAs dan bile acid),
  4. Mengetahui perbedaan pola makan penderita diabetes di Yogyakarta dan Bali

[sangar-slider id=”1262″]

Akkermansia muciniphila: Next Generation Probiotics

Article Friday, 22 April 2022

Akhir-akhir ini, gut microbiota seringkali dikaitkan dengan metabolic disorder yang berdampak pada beberapa penyakit, seperti obesitas dan kardiovaskular. Untuk membuktikan bahwa memang terdapat perubahan gut microbiota pada kelompok tersebut, maka dilakukan analisis gut microbiota. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat beberapa populasi bakteria yang mengalami penurunan drastis. Sedangkan, beberapa kelompok lain mengalami kenaikan yang signifikan. Penurunan jumlah bakteri pada gut microbiota diperkirakan berhubungan dengan terjadinya dysbiosis dengan penyakit tertentu. Diduga bahwa gut microbiota memiliki peran yang sangat besar sebagai penyebab metabolic disorder yang berlanjut pada terganggunganya kesehatan tubuh. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengembalikan populasi bakteri yang terdesak akibat dysbiosis yaitu dengan membuat kondisi gut microbiota kembali ke normobiosis.  

Akkermansia muciniphila merupakan salah satu bakteri yang populasinya melimpah pada gut microbiota. Muriel Derrien dalam disertasinya (2004), merupakan yang pertama kali mengisolasi bakteri ini. Jumlah bakteri A. muciniphila diperkirakan 0,5 – 5% dari total bakteri dalam gut microbiota.. Namun, pada penderita diabetes tipe 2, obesitas, hipertensi, dan penyakit liver menunjukkan bahwa A. muciniphila turun drastis. Hasil penelitian dengan hewan coba dan uji pada manusia menunjukkan bahwa bakteri ini memiliki berbagai manfaat kesehatan. Contohnya yaitu peranannya dalam mencegah terjadinya metabolic disorder yang spesifik dan faktor risiko dari cardiometabolic disorder dan inflamasi ringan. Bahkan, dalam bentuk yang sudah dipasteurisasi dapat meningkatkan stabilitas dan efikasinya. Oleh karena itu, bakteri ini dapat dipromosikan sebagai next generation probiotic.

Referensi:

Rahayu, E.S., dan Utami, T. 2019. Probiotik dan Gut Microbiota.  Yogyakarta: PT Kanisius

Gambar: calstate.edu

 

Probiotics, Gut Microbiota, dan Diabetes

Kegiatan PUI-PT Probiotik Wednesday, 20 April 2022

Pada hari Sabtu, 11 Desember 2021 PSPG UGM dan PUI-PT Probiotik berpartisipasi dalam Webinar Dokter Keluarga dengan tema Tatalaksana Diabetes dan Manfaat Probiotik. Prof. Endang S. Rahayu sebagai narasumber pada webinar ini menyampaikan materi berjudul Probiotik, Gut Microbiota, dan Diabetes.

Berikut penjelasan publikasi yang baru terbit mengenai mekanisme probiotik dapat membantu menjaga kesehatan penyandang diabetes.

Dari penelitian kami (Therdtatha, dkk., 2021) telah terbukti bahwa pada penyandang diabetes terjadi disbiosis, populasi Bacteroides fragilis meningkat yang selanjutnya ikut metabolisme bile acid terkonjugasi yang ada di usus, yang dapat mengganggu homeostasis glukosa.

Berikut ini mekanisme peran probiotik dan prebiotik untuk mengatasi Diabetes Tipe 2 (Zepeda-Herna ́ndez et al., 2021),

  1. A) Kondisi dysbiosis usus, terjadi peningkatan populasi Clostridium dan Bacteroides (Gram negative) , LPS meningkat (menyebabkan endotoksemia), permeabilitas usus meningkat, terjadi inflamasi. Oksidatif stress meningkat, apoptosis sel pankreas, dan terjadi hiperglikemia yang dapat menyebabkan diabetes.
  2. B) Intervensi probiotik dapat meningkatkan populasi Bifidobacterium dan Lactobacillus. (i) mengurangi stres oksidatif, (ii) menghambat pro-inflamasi sitokin, (iii) meningkatkan produksi SCFA, (iv) memberikan kontrol glikemik, (v) memodulasi (menurunkan) permeabilitas saluran usus, dan (vi) menghasilkan peptida bioaktif.

Peningkatan SCFA menurunkan pro-inflamasi, sitokin, stres oksidatif, dan merangsang molekul untuk mendukung kontrol glikemik. Peptida bioaktif menghambat aktivitas alfa glukosidase dan alfa amilase yang dapat mengontrol glikemik

[embeddoc url=”https://probiotics.wg.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1355/2022/04/2021_ESR_Probiotik_Gut-Microbiota_Diabetes_11Des-compressed.pdf” cache=”off”]

Reference:

Zepeda-Herna ́ndez et al., 2021. Review: Probiotics, prebiotics, and synbiotics added to dairy products: Uses and applications to manage type 2 diabetes. Food Research International 142 (2021) 110208.

Berita Terakhir

  • Probiotik harus mampu tumbuh di usus untuk dapat memberikan manfaat kesehatan
  • PSPG dan PUI-PT Probiotik Menerima Kunjungan BPOM Dalam Rangka Benchmark Pengembangan Baku Mikrobia
  • PUI-PT Probiotik, PSPG, Departemen TPHP FTP UGM, dan PT Mazaraat Lokanatura Indonesia Melaksanakan Diskusi Potensi Pembuatan Pusat Unggulan Riset Cheese and Creamery
  • PUI-PT Probiotik PSPG sukses Menyelenggarakan 12th Probiotic and Gut Microbiota Day – One Day Offline Seminar
  • 12th Probiotic and Gut Microbiota Day – One Day Offline Seminar
Universitas Gadjah Mada

PUI-PT Riset dan Aplikasi Probiotik Terpadu untuk Industri (PUI-PT PROBIOTIK)

Pusat Studi Pangan dan Gizi

Universitas Gadjah Mada

Jalan Teknika Utara Barek, Yogyakarta 55281

 puipt-probiotics.pusdi@ugm.ac.id

 (0274) 589242

 (0274) 589242

Instagram: https://www.instagram.com/probiotics.ugm/

Facebook : https://facebook.com/probiotics.ugm

Youtube : https://www.youtube.com/channel/probiotics_ugm

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY