Dalam rangka pelaksanaan program Matching Fund-Kedaireka, Tim PUI-PT Probiotik PSPG hari ini berkunjung ke 3 instansi, yaitu Pusat Peningkatan Produk Dalam Negeri (P3DN) Kementerian Perindustrian, Badan Standardisasi Nasional (BSN), dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Jakarta. Tim melakukan diskusi dan konsultasi terkait TKDN dan standar produk, sebagai bekal dalam mengawal program Kedaireka. Mitra Matching Fund PSPG, PT Swayasa Prakarsa, dan mahasiswa MBKM juga turut serta dalam kegiatan ini. Terima kasih kepada Tim P3DN, BSN, dan BPOM atas arahan dan masukannya. Semoga kerjasama terus terjalin dengan baik kedepannya.
.
.
#puiptprobiotik
#pspgugm
#matchingfund
#kedaireka
pspg ugm
Pada hari Jumat, 9 September 2022, tim PSPG dan PUI-PT Probiotik berkunjung ke kantor PT Swayasa Prakarsa di UGM Science Techno Park dalam rangka diskusi pelaksanaan penelitian Matching Fund-Kedaireka. Tim PSPG dan PUI-PT Probiotik disambut oleh Ibu Bondan Ardiningtyas selaku Direktur dan Mbak Yuliani Afitasari dan Mbak Rahmi Anggraeni selaku staf dari PT Swayasa Prakarsa.
Program MBKM PUI-PT Probiotik Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM – TPHP FTP UGM – PT Mazaraat Lokanatura Indonesia
PUI-PT Probiotik Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM bekerja sama dengan Departemen Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian UGM dan PT Mazaraat Lokanatura Indonesia mempersembahkan:
I. Program MBKM Tugas Akhir Magang Industri II Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian – PUI-PT Probiotik – Mazaraat
Tema: Local Probiotic Cheese Making, Production and Development
Program MBKM PUI-PT Probiotik Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM – PT Swayasa Prakarsa
I. Tugas Akhir Magang Industri II
Tema: Local Probiotics Powder Production, Development and Application for Health Benefit
* Magang Industri II setara dengan 8 SKS
* KHUSUS untuk mahasiswa Semester 7
* WAJIB untuk mengambil 12 SKS pada topik kegiatan di “MBKM Magang Bersertifikat dengan PUI-PT Probiotik – PT Swayasa Prakarsa”
II. Program MBKM Magang Bersertifikat PUI-PT Probiotik dan PT Swayasa Prakarsa
Penyakit kardiovaskular diperkirakan menjadi penyebab utama kematian dalam 20 tahun mendatang. Penyakit ini akan menjadi beban yang cukup besar, termasuk beban kesehatan dan perekonomian. Berbagai penelitian telah dilakukan, terkait dengan pencegahan maupun terapi terkait penyakit ini.
Probiotik yang diartikan sebagai konsumsi mikroorganisme hidup, dalam jumlah memadai serta membawa manfaat, juga diteliti manfaatnya untuk mengatasi penyakit ini. Hal ini dilandasi oleh kenyataan bahwa para penderita kardiovascular terkait dengan dysbiosis gut microbiota.
Oleh: Endang S. Rahayu
Superorganism diartikan sebagai keberadaan sel manusia bersama gut microbiota-nya, yang berinteraksi satu sama lain, bersimbiosis saling menguntungkan, yang pada kondisi normobiosis ditunjukkan dengan tubuh yang sehat. Telah banyak dibuktikan bahwa gut microbiota dalam kondisi tidak seimbang (dysbiosis) berdampak pada penyakit intestinal maupun non-intestinal. Bahkan, melalui penelitian terakhir diketahui bahwa menurunnya populasi Faecalibacterium prausnitzii secara signifikan ternyata terkait dengan penyakit gangguan usus (CD/Chron’s disease, IBD/inflammatory bowel syndrome, CRC/colorectal cancer). Sedangkan, menurunnya populasi Akkermansia muciniphila terkait dengan penyakit gangguan metabolisme, di antaranya obesitas dan diabetes. Kedua bakteri ini memiliki POTENSI untuk digunakan sebagai probiotik atau dikenal sebagai NEXT GENERATION PROBIOTICS untuk mengatasi penyakit-penyakit terkait dengan tujuan utama untuk mengembalikan gut microbiota dalam kondisi yang seimbang (normobiosis). Efikasi dan efektivitas modulasi keseimbangan gut microbiota perlu dilakukan, tidak hanya dengan probiotik konvensional (Lactobacillus, Bifidobacterium) namun termasuk yang novel atau next generation probiotics, bahkan dengan fecal microbiota transplant (FMT).
#nextgenerationprobiotics
PERMISI MAU LEWAT!!!
Pusat Studi Pangan dan Gizi, Universitas Gadjah Mada sedang melakukan perekrutan calon panelis untuk menjadi panelis terlatih.
Syarat :
1.Mahasiswa TPHP UGM angkatan 2019 dan 2020
2.Dapat mengonsumsi susu dan produk turunannya
3.Domisili Jogja/dapat datang ke Jogja saat seleksi dan pelatihan
4.Dapat hadir dalam rangkaian seleksi dan kegiatan lainnya
5.Dalam kondisi sehat
Benefit :
1.Pelatihan uji sensoris gratis
2.Portofolio sebagai panelis terlatih
3.Sertifikat
Timeline
Periode pendaftaran : 09 – 14 Juni 2021
Seleksi panelis : 05 – 09 Juli 2021
Pelatihan panelis : diumumkan lebih lanjut
Oleh: Prof. Dr. Ir. Endang S. Rahayu, M.S.
Probiotik merupakan mikroorganisme, yang dikonsumsi dalam kondisi hidup dengan jumlah cukup, serta mampu berkembang biak dalam saluran pencernaan dan membawa manfaat bagi kesehatan (FAO/WHO, 2001, 2002). Probiotik sering dikaitkan dengan produk fermentasi yang masih mengandung bakteri hidup, sebagai contoh yoghurt, keju, fermentasi sayuran (kimchi, Korea) atau fermentasi biji-bijian (natto, Jepang). Masih banyak yang menganggap bahwa produk fermentasi yang saat dikonsumsi mengandung mikroorganisme hidup memiliki kriteria sebagai makanan probiotik. Padahal belum tentu mikroorganisme yang ada pada makanan fermentasi tersebut mampu berkembang biak di saluran pencernaan dan membawa manfaat kesehatan. Sehingga dalam konsensus ISAAP (2014), pengertian probiotik lebih diperjelas, yaitu mikroorganisme yang dikonsumsi dalam kondisi hidup, telah terkarakterisasi dengan jelas dan terbukti membawa manfaat bagi kesehatan tubuh. Konsensus ISAAP berikutnya tentang makanan fermentasi (2021) jelas dibedakan antara makanan fermentasi dan makanan fermentasi probiotik. Makanan fermentasi memiliki kriteria sebagai makanan probiotik, apabila didalamnya terdapat mikroorganisme yang telah terbukti sebagai strain probiotik dengan karakteristik yang jelas dan tetap hidup dengan jumlah yang dapat memberikan manfaat kesehatan sampai dengan masa kadaluwarsa. Dari definisi ini jelas bahwa walaupun makanan fermentasi mengandung mikroorganisme hidup namun kalau tidak memiliki mikroorganisme dengan karakteristik sebagai probiotik, maka makanan fermentasi tersebut belum memenuhi kriteria sebagai pangan probiotik. Berikut adalah ilustrasinya.











MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA (MBKM)
Dalam rangka mendukung MBKM, Pusat Studi Pangan dan Gizi dan PUI-PT Probiotik, Universitas Gadjah Mada, akan menyelenggarakan perkuliahan termasuk praktikum, sesuai dengan visi, misi dan tujuan pusat studi maupun PUI-PT, di bidang pendidikan dan penelitian. Berikut adalah mata kuliah dan praktikum beserta silabus, dan isi kuliah yang akan diberikan, dengan bobot masing-masing 2 SKS, serta topik penelitian dengan bobot 6 SKS, yang ditawarkan oleh Pusat Studi Pangan dan Gizi dan PUI-PT Probiotik, Universitas Gadjah Mada, yang dapat diambil mahasiswa S-1 dari seluruh perguruan tinggi. Pengajar yang akan memberikan kuliah maupun membimbing skripsi, berasal dari UGM maupun para praktisi atau dari Asosiasi Profesi Keamanan Pangan Indonesia (APKEPI).