Universitas Gadjah Mada PUI-PT Riset dan Aplikasi Probiotik Terpadu untuk Industri
Pusat Studi Pangan dan Gizi Universitas Gadjah Mada
  • Home
  • Tentang Kami
    • Description
    • Vision and Mission
  • Kegiatan
    • Webinar dan Kuliah Umum
    • ISLAB
      • 2nd IC-ISLAB
      • 3rd IC-ISLAB
      • 4th IC-ISLAB
      • 5th IC-ISLAB
    • ACLAB
    • Probiotic Day
      • Probiotic Day in Yogyakarta (2018)
      • Probiotic Day di Bali (2019)
      • Probiotic Day di Yogyakarta (2019)
  • Penelitian
    • About Probiotics
    • Research & Article
    • Publikasi
  • Produk
  • DIGUTBIOSH
  • Hubungi Kami
  • Beranda
  • probiotik
  • probiotik
  • page. 4
Arsip:

probiotik

Makanan Fermentasi Probiotik

ArticleResearch Selasa, 8 Juni 2021

Oleh: Prof. Dr. Ir. Endang S. Rahayu, M.S.

Probiotik merupakan mikroorganisme, yang dikonsumsi dalam kondisi hidup dengan jumlah cukup, serta mampu berkembang biak dalam saluran pencernaan dan membawa manfaat bagi kesehatan (FAO/WHO, 2001, 2002). Probiotik sering dikaitkan dengan produk fermentasi yang masih mengandung bakteri hidup, sebagai contoh yoghurt, keju, fermentasi sayuran (kimchi, Korea) atau fermentasi biji-bijian (natto, Jepang). Masih banyak yang menganggap bahwa produk fermentasi yang saat dikonsumsi mengandung mikroorganisme hidup memiliki kriteria sebagai makanan probiotik. Padahal belum tentu mikroorganisme yang ada pada makanan fermentasi tersebut mampu berkembang biak di saluran pencernaan dan membawa manfaat kesehatan. Sehingga dalam konsensus ISAAP (2014), pengertian probiotik lebih diperjelas, yaitu mikroorganisme yang dikonsumsi dalam kondisi hidup, telah terkarakterisasi dengan jelas dan terbukti membawa manfaat bagi kesehatan tubuh. Konsensus ISAAP berikutnya tentang makanan fermentasi (2021) jelas dibedakan antara makanan fermentasi dan makanan fermentasi probiotik. Makanan fermentasi memiliki kriteria sebagai makanan probiotik, apabila didalamnya terdapat mikroorganisme yang telah terbukti sebagai strain probiotik dengan karakteristik yang jelas dan tetap hidup dengan jumlah yang dapat memberikan manfaat kesehatan sampai dengan masa kadaluwarsa. Dari definisi ini jelas bahwa walaupun makanan fermentasi mengandung mikroorganisme hidup namun kalau tidak memiliki mikroorganisme dengan karakteristik sebagai probiotik, maka makanan fermentasi tersebut belum memenuhi kriteria sebagai pangan probiotik. Berikut adalah ilustrasinya. read more

PSPG dan PUI-PT Probiotik UGM berpartisipasi dalam acara Pharmaceutical & Health Care Virtual Summit 2021

ArticleKegiatan PUI-PT ProbiotikResearch Minggu, 30 Mei 2021

       Pada hari Sabtu, 29 Mei 2021 Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM dan PUI-PT Probiotik UGM berpatisipasi dalam acara Pharmaceutical & Health Care Virtual Summit 2021 yang diselenggarakan oleh Kagama Farmasi. Pada acara ini, PSPG dan PUI-PT Probiotik UGM diwakili oleh Kepala PSPG dan PUI-PT Probiotik UGM, Prof. Dr. Ir. Endang Sutriswati Rahayu, M.S. yang akab disapa Prof. Trisye Dalam presentasinya, beliau memaparkan bahwa pada obesitas dan diabetes type 2, memang terjadi dysbiosis (perubahan komposisi gut microbiota), paper 2021. Pertanyaannya – apakah modulasi dengan probiotik dapat digunakan untuk mengatasi dysbiosis? Ternyata probiotik memang dapat digunakan untuk mengatasi dysbiosis, bahwa pada responden wanita juga terjadi penurunan berat badan setelah mengonsumsi probiotik indigenous ProbioGama, selama 3 bulan (Ristek Dikti Kalbe Science Award 2018). Probiotik memang dapat membantu dalam menangani obesitas, namun diet, olah raga serta ceria tetap yang utama. Salam sehat selalu #probiotik #probiogama Berikut materi presentasi Prof. Trisye dalam acara Pharmaceutical & Health Care Virtual Summit 2021:

Buku Probiotik dan Gut Microbiota kini Tersedia dalam Bentuk Ebook di Gramedia Digital

ArticleProducts Selasa, 23 Maret 2021

Sumber : Gramedia Digital

Gut microbiota adalah komunitas kompleks dari mikroorganisme yang hidup pada saluran pencernaan. Ilmu tentang gut microbiota saat ini berkembang cepat didukung peralatan-peralatan canggih, yang dapat mengungkap berbagai jenis mikroorganisme beserta genomenya yang terdapat di feses. Gut microbiota adalah suatu sistem yang kompleks dan dinamis, merupakan komunitas mikroorganisme, khususnya yang terdapat pada usus besar (kolon), dicirikan dengan densitas populasi yang sangat tinggi dengan total mencapai 1014-15 sel, serta diversitas tinggi, yaitu melebihi 1000 spesies. Gut microbiota melakukan interaksi baik antarsel mikroorganisme maupun antarsel mikroorganisme dengan tubuh yang sangat kompleks, dan saling menguntungkan. Pada kondisi normal atau saat terjadi keseimbangan gut microbiota banyak manfaat kesehatan yang diberikan, yaitu sebagai proteksi usus dari serangan patogen, stimulasi sistem imun tubuh, serta komponen metabolit yang dihasilkan membawa manfaat, contohnya short chain fatty acids (SCFA). Saat ini, banyak diungkap bahwa gut microbiota dalam kondisi tidak seimbang (dysbiosis) terkait dengan berbagai jenis penyakit selain penyakit saluran pencernaan, di antaranya penyakit liver ataupun gangguan metabolisme pada tubuh. Informasi terbaru tentang gut microbiota dan peranannya dalam mendukung kesehatan tubuh telah diuraikan dalam buku ini. Konsep probiotik pertama kali muncul (awal abad ke-20) sebagai makanan fermentasi yogurt, yang menurut Metchnikoff berisi bakteri hidup yang diduga memiliki peran di dalam menjaga kesehatan tubuh. Kini probiotik diartikan sebagai mikroorganisme yang dikonsumsi dalam kondisi hidup dengan jumlah cukup serta mampu berkembang biak dalam saluran pencernaan manusia dan membawa manfaat kesehatan. Peran utama probiotik adalah menjaga keseimbangan gut microbiota atau mencegah terjadinya dysbiosis. Informasi tentang probiotik, perannya di dalam proses fermentasi, berbagai jenis produk probiotik, serta manfaat kesehatannya banyak diungkap dalam buku ini. Artikel tentang gut microbiota dan probiotik ini didukung oleh hasil penelitian Tim Peneliti Probiotik dan Gut Microbiota Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada. read more

Perkembangan Gut Microbiota – Peran Next Generation Probiotics

ArticleResearch Senin, 25 Januari 2021

Perkembangan Gut Microbiota – Peran Next Generation Probiotics

Perkembangan Gut Microbiota sejak bayi dilahirkan sampai dengan lanjut usia dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama pola makan, faktor genetik, gaya hidup, lingkungan, dan juga obat yang dikonsumsi, terutama antibiotik.
Berdasarkan pola makan, gut microbiota dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu Bacteroides Enterotype terutama pada kelompok yang banyak mengonsumsi protein hewani, dan Prevotella Enterotype yaitu pada kelompok yang banyak mengonsumsi karbohidrat nabati. read more

Apakah Setiap Makanan Fermentasi dapat Dikategorikan sebagai Sumber Probiotik? (Jilid 3)

Article Senin, 25 Januari 2021

Oleh : Mifta Gatya

Probiotik yaitu mikroorganisme hidup yang apabila dikonsumsi dengan jumlah yang cukup dapat memberikan efek kesehatan. Definisi tersebut kemudian diperkuat lagi dengan adanya pernyataan bahwa probiotik tidak hanya mikroorganisme hidup saja, tetapi juga merupakan strain yang terdefinisi dengan baik. Probiotik paling banyak diaplikasikan pada makanan fermentasi. Makanan fermentasi dibuat dengan memanfaatkan mikroorganisme seperti ragi, bakteri, yeast atau mold. Produk fermentasi menghasilkan makanan dengan aroma, rasa dan tekstur yang khas tergantung dengan strain mikroorganisme yang digunakan serta cara pembuatannya. Banyak orang yang mengaitkan makanan fermentasi dengan produk probiotik dikarenakan proses pembuatannya yang menggunakan mikroorganisme. Lalu apakah semua makanan fermentasi mengandung probiotik? Makanan atau minuman fermentasi tidak selalu mengandung bakteri hidup saat dikonsumsi. Misalnya pada roti, setelah dilakukan fermentasi dilanjutkan dengan proses pengovenan yang dapat membunuh mikroorganisme yang berperan dalam proses fermentasi roti. Beberapa industri olahan fermentasi seperti beer dan wine juga memiliki tahapan proses untuk membunuh dan memisahkan mikroorganisme hidup yang berperan dalam proses fermentasi. Meskipun tidak semua proses pengolahan makanan fermentasi melibatkan proses inaktivasi mikroorganisme, produk akhirnya masih disebut sebagai makanan fermentasi. Akan tetapi, makanan yang mengandung makanan yang terfermentasi belum tentu termasuk dalam produk fermentasi. Contohnya yaitu salad dressing yang dibuat menggunakan cuka atau sour cream yang merupakan hasil fermentasi. read more

Makanan Fermentasi, Mikroorganisme yang Berperan dan Metabolit yang Dihasilkan

Article Minggu, 24 Januari 2021

Oleh : Fida Hasna Fadhila

Fermentasi merupakan metode pengolahan makanan paling tua di dunia. Makanan fermentasi telah ada sejak 6000 tahun sebelum masehi. Produk fermentasi pertama kali ditemukan di India yaitu fermentasi susu yang menghasilkan Dahi (curd). Kemudian muncul fermentasi keju, wine, roti, sosis, bir, sauerkraut, yogurt, dan sebagainya.  Untuk tiap produk, mikroorganisme yang berperan dalam memfermentasi berbeda-beda. Hal ini tergantung dari keberagaman microflora pada tiap daerah yang berbeda-beda. Di Indonesia sendiri juga terdapat berbagai macam makanan fermentasi antara lain brem, asinan sayur dan buah, dadih, tempe, oncom, tape, tempoyak, dan sebagainya. read more

Apakah Setiap Makanan Fermentasi Dapat Dikategorikan sebagai Sumber Probiotik? (Jilid 2)

Article Jumat, 22 Januari 2021

Oleh : Novia Nur Aini

Makanan fermentasi sudah dikenal pada zaman revolusi neolitik sekitar 14.000 tahun yang lalu. Namun, kali ini makanan fermentasi kembali menjadi perbincangan hangat di berbagai kalangan. Masih banyak timbul menjadi perdebatan terkait makanan fermentasi itu sendiri dimulai dari pengertian makanan fermentasi, perbedaannya dengan makanan probiotik, serta pengaruh makanan fermentasi terhadap kesehatan khususnya efeknya terhadap kondisi mikrobiota usus. Oleh karena itu, hal-hal ini kemudian dibahas secara rinci oleh International Scientific Association for Probiotics and Prebiotics (ISAPP) dengan beberapa pelopor yaitu G. Gibson, E. Quigley, S. Salminen, K. Scott, dan H. Szajewska. Sebelumnya, perlu diketahui bahwa tujuan utama dari proses fermentasi adalah untuk memperpanjang umur simpan serta menghilangkan komponen berbahaya dalam bahan pangan yang sekiranya dapat terjadi dalam beberapa industri dengan keterbatasan akses terhadap penyimpanan maupun air bersih. Selama proses fermentasi, dihasilkan beberapa macam produk seperti asam organik, alkohol, maupun zat antimikrobia. Produk fermentasi yang dihasilkan oleh bakteri asam laktat biasanya memiliki karakteristik produk dengan rasa yang asam, dimana pada umumnya lebih aman dikarenakan asam yang dihasilkan selama proses fermentasi dapat menghambat bakteri lain, baik bakteri pembusuk maupun bakteri patogen. read more

Probiotik, Parabiotik dan Postbiotik

Article Jumat, 22 Januari 2021

Probiotik, Parabiotik dan Postbiotik

Apakah beda ketiga produk ini?

Bagaimana kah manfaatnya bagi kesehatan tubuh, khususnya terkait dengan kemampuannya menjaga system immune tubuh, yang saat ini banyak dibicarakan di masa pandemic covid-19.

Pengertian probiotik telah banyak dipahami, yaitu produk (pangan) yang mengandung mikroorganisme hidup, dengan karakteristik yang jelas, jumlah cukup serta mampu memberikan manfaat bagi tubuh. Berbagai jenis produk berkategori probiotik telah banyak beredar di pasaran. Bahkan secara global, di musim pandemic ini, market produk probiotik yang dipercaya mampu meningkatkan system immun tubuh semakin meningkat. Probiotik dapat dipasarkan dalam bentuk makanan fermentasi, atau setelah diproses sebagai powder, selanjutnya diintegrasikan pada bahan pangan untuk menghasilkan pangan fungsional. Powder probiotik ada juga yang dipasarkan sebagai suplemen, bahkan untuk terapi (GAMBAR) read more

Inovasi Fermentasi Biji Kakao dengan Lactobacillus plantarum HL-15 untuk Meningkatkan Mutu

Article Rabu, 13 Januari 2021

Oleh : Kartika Wulan Sari

Saat ini luas areal perkebunan kakao di Indonesia sekitar 98% (1.634.819 Ha) dibudidayakan oleh petani rakyat (BPS, 2018) yang tersebar di Sulawesi, Sumatra, dan Jawa. Karena perkebunan kakao di Indonesia adalah perkebunan rakyat, maka proses fermentasi yang dilakukan masih sangat sederhanan dan belum memperhatikan keamanan produk kakao sehingga mutunya masih rendah dan belum memenuhi pesyaratan perdagangan dunia.

Permasalahan yang sering ditemui di lapangan yaitu:

  • Keseragaman biji kakao tidak merata/tidak terpenuhi
  • Tingkat keasaman biji cenderung tinggi
  • Flavor lemah
  • Biji kakao tidak terfermentasi sempurna
  • Biji kakao terkontaminasi kapang/jamur

Proses fermentasi biji kakao merupakan salah satu tahapan dalam memproduksi kakao. Mikrrorganisme yang berperan pada proses fermentasi biji kakao yaitu yeast, bakteri asam laktat, dan bakteri penghasil asam asetat. Kondisi proses yang terjadi di lapangan buah kakao tanpa sortasi buah dan biji basah difermentasi secara spontan selama 5-6 hari pada kondisi yang tidak memenuhi persyaratan menyebabkan jumlah optimum biji tidak terpenuhi, suhu dan pH optimum tidak tercapai. Biji kakao kemudian dipecah dan langsung dikeringkan tanpa dicuci sehingga biji kakao tercemar kapang/jamur penghasil mikotoksin dan okratoksin. tim peneliti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta (BPTP Yogyakarta) melakukan fermentasi biji kakao yang berasal dari perkebunan rakyat di Patuk, Gunungkidul kemudian memperoleh lima isolat bakteri asam laktat yaitu Lactobacillus plantarum  HL-17, Lactobacillus plantarum HL-12, Lactobacillus plantarum HL-14, Lactobacillus plantarum HL-15, dan Lactobacillus plantarum HL-56. Berdasarkan penelitian, kultur Lactobacillus plantarum HL-15 mempunyai efektivitas tertinggi dalam menghambat pertumbuhan jamur Aspergillus niger YAC-9 penghasil mikotoksin. read more

Mengenal Cokelat Probiotik sebagai Pangan Fungsional

Article Senin, 11 Januari 2021

Oleh: Kartika Wulan Sari

Probiotik merupakan mikroorganisme hidup yang apabila dikonsumsi dengan jumlah cukup dapat meningkatkan kesehatan dengan cara memperbaiki keseimbangan mikroflora di dalam saluran pencernaan. Saat ini berbagai manfaat probiotik sudah banyak diulas. Pangan juga bisa digunakan sebagai pembawa probiotik (probiotc carrier), salah satu produk pangan yang sedang dikembangkan yaitu cokelat probiotik. Cokelat probiotik merupakan cokelat yang mengandung bakteri baik sehingga dapat dikategorikan sebagai pangan fungsional. Pangan fungsional adalah pangan yang memberikan keuntungan selain manfaat dari nutrisinya. Cokelat probiotik sebagai pangan fungsional tetap dapat dikonsumsi layaknya mengonsumsi makanan dan minuman pada umumnya. read more

123456…9

Recent Posts

  • Probiotik harus mampu tumbuh di usus untuk dapat memberikan manfaat kesehatan
  • PSPG dan PUI-PT Probiotik Menerima Kunjungan BPOM Dalam Rangka Benchmark Pengembangan Baku Mikrobia
  • PUI-PT Probiotik, PSPG, Departemen TPHP FTP UGM, dan PT Mazaraat Lokanatura Indonesia Melaksanakan Diskusi Potensi Pembuatan Pusat Unggulan Riset Cheese and Creamery
  • PUI-PT Probiotik PSPG sukses Menyelenggarakan 12th Probiotic and Gut Microbiota Day – One Day Offline Seminar
  • 12th Probiotic and Gut Microbiota Day – One Day Offline Seminar
Universitas Gadjah Mada

PUI-PT Riset dan Aplikasi Probiotik Terpadu untuk Industri (PUI-PT PROBIOTIK)

Pusat Studi Pangan dan Gizi

Universitas Gadjah Mada

Jalan Teknika Utara Barek, Yogyakarta 55281

 puipt-probiotics.pusdi@ugm.ac.id

 (0274) 589242

 (0274) 589242

Instagram: https://www.instagram.com/probiotics.ugm/

Facebook : https://facebook.com/probiotics.ugm

Youtube : https://www.youtube.com/channel/probiotics_ugm

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju