Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan hasil buminya. Salah satu komoditas perairan yang memiliki potensi luar biasa adalah algae, seperti spirulina. Spirulina dikenal memiliki berbagai manfaat seperti tinggi antioksidan; berperan sebagai pewarna alami phycocyanin (warna biru) dan klorofil (warna hijau) dengan kelarutan dan stabilitas tinggi yang dapat digunakan secara meluas ke banyak industri, termasuk farmasi, makanan, dan minuman; sebagai aditif fungsional bagi pakan ternak sehari-hari yang mampu meningkatkan kesehatan hewan, memperkuat sistem kekebalan tubuh, penggemukan yang lebih efisien, berpotensi meningkatkan kuantitas dan kualitas produk akhir, dan mengurangi penggunaan antibiotik atau obat-obatan; serta berperan sebagai biostimulan bagi lingkungan yang mampu merangsang aktivitas mikroba tanah alami. Karena potensinya tersebut, spirulina banyak dibudidayakan oleh para pelaku bisnis di Indonesia. Namun, pemanfaatan spirulina di bidang pangan ini belum maksimal mengingat produk spirulina masih jarang ditemui di pasaran.
PUI-PT PROBIOTIK
MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA (MBKM)
Dalam rangka mendukung MBKM, Pusat Studi Pangan dan Gizi dan PUI-PT Probiotik, Universitas Gadjah Mada, akan menyelenggarakan perkuliahan termasuk praktikum, sesuai dengan visi, misi dan tujuan pusat studi maupun PUI-PT, di bidang pendidikan dan penelitian. Berikut adalah mata kuliah dan praktikum beserta silabus, dan isi kuliah yang akan diberikan, dengan bobot masing-masing 2 SKS, serta topik penelitian dengan bobot 6 SKS, yang ditawarkan oleh Pusat Studi Pangan dan Gizi dan PUI-PT Probiotik, Universitas Gadjah Mada, yang dapat diambil mahasiswa S-1 dari seluruh perguruan tinggi. Pengajar yang akan memberikan kuliah maupun membimbing skripsi, berasal dari UGM maupun para praktisi atau dari Asosiasi Profesi Keamanan Pangan Indonesia (APKEPI).
Perkembangan Gut Microbiota – Peran Next Generation Probiotics
Perkembangan Gut Microbiota sejak bayi dilahirkan sampai dengan lanjut usia dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama pola makan, faktor genetik, gaya hidup, lingkungan, dan juga obat yang dikonsumsi, terutama antibiotik.
Berdasarkan pola makan, gut microbiota dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu Bacteroides Enterotype terutama pada kelompok yang banyak mengonsumsi protein hewani, dan Prevotella Enterotype yaitu pada kelompok yang banyak mengonsumsi karbohidrat nabati.
Pada tanggal 2 Oktober 2020, telah dilaksanakan Webinar Series Keamanan Pangan #7 dengan tema “Strategi Pengolahan Kakao (from Bean to Bar)”. Acara ini diselenggarakan oleh PUI-PT Probiotik, PSPG UGM dan APKEPI bekerjasama dengan BPTP Yogyakarta. Bagaimana proses pengeringan biji kakao fermentasi pada musim hujan? Bagaimana biji kakao hasil fermentasi dengan menggunakan kotak baru dan penambahan kultur starter Lactobacillus plantarum HL-15? Berbagai pertanyaan seputar proses pengeringan biji kakao akan dijelaskan oleh Dr. Ir. Tri Marwati, M.Si.
Oleh: Prof. Dr. Ir. Endang S. Rahayu, MS.
Jawabannya ternyata memang ada. Covid-19 yang membuat repot sedunia, adalah molekul genetik RNA yang terbungkus protein, yang apabila menyerang manusia via pernafasan, menyebabkan perusakan paru-paru yang pada kondisi parah dapat menyebabkan kematian.
Gao, Yan Qin dkk (Journal of Digestive Disease, Feb 2020) menyebutkan bahwa berdasarkan laporan rumah sakit di Universitas Wuhan, terdeteksi virus Covid-19 pada feses dan hasil swab test anus pasien Covid-19. Oleh karena itu, ada kemungkinan penularan infeksi Covid-19 melalui feses-oral. Sehingga perhatian juga harus diberikan pada kebersihan tangan, muntahan, feses, serta cairan tubuh pasien. Para penulis berpendapat bahwa virus berikatan dengan angiotensin-converting enzyme 2 (ACE2) yang ditemukan di paru-paru yang ternyata juga terdapat di sel epitel usus kecil. Inilah yang menjelaskan bahwa virus juga dapat masuk ke saluran pencernaan. Hal ini sejalan dengan laporan terakhir, bahwa diare juga merupakan salah satu indikasi dari serangan Covid-19, disamping indikasi utama yaitu demam, batuk kering serta sesak nafas. Gejala diare hanya muncul di sekitar 1-10.1%, sedang nausea dan muntah-muntah hanya sekitar 1-3.6% pasien Covid-19. Pemerintah China telah berupaya keras untuk mengatasi Covid-19 ini, terutama dalam mendapatkan anti-virus. Lebih lanjut Gao dkk mengungkapkan bahwa modulasi gut microbiota dengan probiotik dapat dijadikan alternatif untuk mengatasi Covid-19. Diharapkan probiotik yang dapat menyehatkan saluran cerna juga berimbas pada kesehatan saluran pernafasan.
Oleh: Nancy Eka Putri M., S. Pt., M.Sc.
Kita telah mengetahui bahwa ProbioGama merupakan produk probiotik unggulan dari UGM. Probiotik berbentuk powder yang diproduksi oleh Unit Produksi Probiotik dan Kultur Starter Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM ini selain berperan dalam menjaga keseimbangan populasi gut microbiota, juga berperan sangat baik untuk menjaga keseimbangan lingkungan kolon melalui Short Chain Fatty Acid atau biasa disingkat SCFA.
SCFA atau asam lemak rantai pendek merupakan hasil fermentasi dari karbohidrat tak tercerna atau terserap oleh usus halus. SCFA yang paling banyak yaitu asam asetat, asam propionat, dan asam butirat. SCFA secara umum berperan dalam mempengaruhi lingkungan kolon agar nutrien yang kita makan terserap dengan baik. SCFA juga memiliki manfaat secara khusus untuk masing-masing komponen, asam asetat merupakan komponen SCFA yang mempunyai konsentrasi tertinggi berfungsi sebagai substrat utama sintesis kolesterol; asam propionat yang berguna sebagai anti-mikrobia, anti-inflamasi, dan meningkatkan sensitifitas insulin; serta asam butirat yang merupakan antikarsinogenik dan anti-inflamasi sehingga dapat berguna untuk mencegah kanker kolon (Vipperia dan S. O’Keefe, 2012).
Kebutuhan kita akan bakteri baik dalam tubuh menjadi semakin penting. Apalagi akhir-akhir ini banyak diperbincangkan tentang imunitas tubuh yang perlu ditingkatkan ataupun dijaga. Mungkin, sudah tidak asing lagi jika Anda mengonsumsi susu probiotik yang sangat terkenal di Indonesia. Namun sekarang Anda punya cara yang berbeda untuk mengonsumsinya. Saat ini telah tersedia CHOBIO, Cokelat Probiotik yang mengandung kebaikan cokelat dan bakteri baik yang dibutuhkan oleh tubuh kita.
Chobio merupakan cokelat probiotik pertama di Indonesia yang diolah dari biji kakao yang difermentasi dengan Lactobacillus Plantarum HL 15 kemudian ditambahkan probiotik Lactobacillus plantarum Dad 13. Cokelat ini merupakan hasil kolaborasi riset antara tim peneliti Gut Microbiota FTP-PSPG UGM, BPTP Yogyakarta serta bekerjasama dengan mitra CV. Cokelat nDalem melalui pendanaan RISPRO LPDP 2019. Bakteri baik yang berjumlah milyaran dalam Chobio penting untuk menjaga imunitas, keseimbangan hormon, menjaga level stres kita supaya tetap terkendali. Di masa pandemi Covid-19 saat ini, mikrobiabaik di usus ini menjaga imunitas tubuh terhadap virus yang menyerang saluran pernapasan di antaranya dengan menghasilkan enzim yang penting untuk menghancurkan protein pembungkus virus (proteolitik), maupun RNA virusnya (nuklease) oleh mikrobia usus yang selanjutnya disirkulasikan oleh darah untuk menghancurkan serangan virus.
Oleh: Prof. Dr. Ir. Endang S. Rahayu, MS.
Pada saat bayi masih di dalam kandungan, kondisinya masih steril dan belum terpapar mikroorganisme. Namun, ketika bayi tersebut dilahirkan khususnya kelahiran secara normal atau alami, kondisi bayi tersebut dengan cepat terpapar berbagai jenis mikroorganisme yang berasal dari kontak langsung dengan mikrobiota usus si ibu melalui saluran vagina dan lingkungan bayi dilahirkan yaitu tangan bidan, dokter, perawat serta peralatan medis yang digunakan selama proses kelahiran. Setelah bayi dilahirkan, ibu akan melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD), pemberian Air Susu Ibu (ASI) kepada bayi. Diperkirakan Air Susu Ibu (ASI) mengandung bakteri kira-kira 104 sel/mL pada ibu yang sehat.